Klaten, faktapers.id – Lembaga Perlindungan Konsumen Nasional Indonesia (LPKNI) Kabupaten Klaten mengimbau pemerintah untuk menurunkan harga beberapa komoditas menjelang akhir tahun. Mereka menganggap kenaikan harga komoditas seperti minyak goreng, cabai rawit merah dan telur tidak wajar.
“Jujur kami tidak menduga bahwa kenaikan harga pangan yang relatif panjang dan tinggi ini terjadi di akhir tahun 2021. Ini membuat masyarakat atau konsumen semakin sulit dalam menghadapi pergantian tahun,” kata Ketua LPKNI Kabupaten Klaten, Slamet Komarudin, Jumat (7/1/2022).
Minyak goreng mengalami kenaikan yang cukup fantastis. Slamet mengatakan, kenaikan ini yang belum pernah terjadi. Adapun kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan harga minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO). Ia berharap pemerintah terus berupaya untuk menurunkan harga minyak goreng di tahun 2022.
PR Selanjutnya, cabai rawit merah yang merupakan komoditas rutin mengalami kenaikan harga di akhir tahun. Ada dua faktor yang membuat harga cabai rawit merah cukup tinggi.
Pertama, yakni faktor cuaca dan permintaan yang tinggi, sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan antara supply dan demand. Secara historis, harga cabai akan mengalami kenaikan saat musim hujan mengingat curah hujan yang tinggi kerap membuat hasil panen berkurang atau banyak yang rusak sementara logistik terganggu dengan banjir.
Untuk mengantisipasi lonjakan harga yang rutin terjadi, LPKNI berharap akan ada grand design pangan. Hal itu merupakan strategi pangan untuk mengendalikan harga cabai rawit merah dan menghindari kenaikan terjadi setiap tahun. Strategi tersebut merupakan langkah untuk memperbanyak wilayah-wilayah produksi cabai rawit merah.
Berawal dari Harga Cabai Rawit yang semakin Mahal Kemudian harga telur, biasanya berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 22.000 per kilogram, per hari ini (7/1/2022) harga telur tembus di angka Rp 26.000. Slamet menyebut, kenaikan harga tersebut sangat buruk.
“Setelah melewati Natal dan Tahun Baru, Kami berharap agar harga telur bisa di antisipasi dengan strategi design telur dan ayam yang baik serta ke depan harga kembali stabil normal sehingga terjangkau oleh konsumen,” katanya.
Slamet meminta dinas terkait untuk mengatasi gejolak harga pada tiga komoditas tersebut. Dia berharap agar harga pangan dapat dijaga dari kenaikan yang terlalu tinggi, sehingga masyarakat atau konsumen tidak kesulitan mendapatkan pangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Menanggapi hal itu, Kasie Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop UKM) Kabupaten Klaten, Dewi Wismaningsih menjelaskan komitmennya dalam menjaga pasokan dan harga minyak goreng yang terjangkau, hal itu sesuai instruksi Presiden Joko Widodo untuk menstabilkan harga komoditas pangan pokok tersebut.
“Pemerintah berupaya menyediakan minyak goreng terjangkau dan telah ditempuh dengan penyaluran minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp14.000 per liter dan mulai hari ini disalurkan melalui pasar tradisional,” kata dia, Jumat (7/1/2022).
Menurut Dewi, penyediaan minyak goreng kemasan sederhana tersebut merupakan wujud respon pemerintah terhadap kenaikan harga minyak goreng yang terus melambung harganya belakangan ini.
“Untuk hari ini, pemerintah kabupaten Klaten telah menggelontorkan sebanyak 600 liter minyak goreng kemasan murah seharga Rp14.000. Sedangkan harga minyak dipasaran Rp 20.000 sehingga konsumen lebih diringankan Rp6.000 dari harga dipasaran,” ucap dia. Madi