Jakarta, faktapers.id— PT Pelabuhan Indonesia (Persero) / Pelindo gelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) perdana tahun 2022 setelah penggabungan BUMN Jasa Pelabuhan. Kegiatan ini dilakukan untuk menyelaraskan visi, rencana kerja, serta menyampaikan update program-program Perusahaan baik di Regional maupun Subholding yang dikelola Pelindo.
Sebanyak lebih dari 200 peserta level manajerial hadir secara hybrid dan mengikuti rapat kerja yang diselenggarakan pada Senin-Selasa 24-25 Januari 2022 lalu. Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono dan turut dihadiri oleh Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo secara langsung yang memberikan arahan pada sesi pembukaan. Kegiatan juga diisi oleh sharing session dari Tanri Abeng dan Dahlan Iskan yang pernah menjabat sebagai Menteri BUMN, serta pengamat dunia maritim, Saut Gurning dengan tema ‘Strategic Foresight: Akselerasi Pertumbuhan dan Peran Serta Pelindo Pasca Penggabungan’.
“Menurut pandangan saya, setelah merger ini Pelindo menjadi sebuah BUMN yang berpeluang untuk terus tumbuh dan berkembang, bahkan go global. Kenapa? Karena pertama, menurut saya Pelindo sudah memiliki skala. Kedua, Pelindo memiliki SDM yang sudah terlatih dan ketiga, Pelindo juga memiliki teknologi yang sudah sepadan dengan pemain global,” ujar Tanri Abeng.
“Pelindo harus bisa memuaskan Pemerintah, dan Pelindo harus bisa memuaskan kalangan bisnis. Cara memuaskan Pemerintah adalah dengan prestasi, sedangkan cara memuaskan kalangan bisnis adalah dengan efisiensi dan biaya yang murah. Saat ini adalah kesempatan emas untuk Pelindo menata diri sebaik-baiknya,” tambah Dahlan Iskan.
Pada tahun 2022 Pelindo menargetkan kenaikan kinerja operasional yakni trafik kunjungan kapal diharapkan mencapai 1.271 juta GT atau tumbuh sebesar 7,3% dari taksasi tahun 2021 sebesar 1.184 juta GT. Sedangkan untuk arus petikemas, Pelindo menargetkan sebesar 17,3 juta TEUs, naik 4,9% dari taksasi 2021 sebesar 16,4 juta TEUs. Demikian juga untuk arus barang non-petikemas, ditargetkan sebesar 144,3 juta Ton, tumbuh 3,2% dari 139,8 juta Ton di 2021.
Penggabungan Pelindo ditargetkan mampu menciptakan value creation (earning before tax) hingga tahun 2025 sebesar Rp4,3 triliun hingga Rp7,4 triliun. Capaian value creation per 31 Desember 2021 lalu telah terealisasi lebih dari Rp600 miliar yang berasal dari optimalisasi financing cost dan pengadaan bersama. Diharapkan tahun 2022 capaian value creation tersebut akan jauh lebih besar lagi melalui aksi korporasi dan inisiatif strategis yang telah direncanakan sebelumnya.
“Merger pada tahun 2021 kemarin, dan tahun ini adalah tahun pertama mulai dengan model bisnis yang baru. Harapan dari Negara untuk menjadikan Pelindo pemain global maritim internasional sangatlah besar, oleh karena itu saya sangat berharap melalui Rakernas ini maka pendetailan dari seluruh program kerja di level Holding maupun Subholding berjalan dengan baik dan seluruh Insan Pelindo bersama-sama membangun kompetensi bagi Pelindo untuk bisa menjadi pemain kelas global, memastikan bahwa seluruh bisnis model berjalan dengan baik dan seluruh program pasca merger berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan. Selamat untuk Pelindo Merger dan semoga seluruh Subholding kedepan bisa berfungsi dengan baik dan menjalankan perannya dengan optimal,” ujar Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo.
Sebagai bagian dari tindak lanjut merger, dalam rakernas kali ini turut ditandatangani tiga Berita Acara Serah Operasi Bisnis dan Pelayanan atas Terminal Multipurpose Cabang Tanjung Intan Cilacap, Terminal Multipurpose Cabang Dumai dan Terminal Curah (Non Peti Kemas) di Terminal Teluk Lamong antara Pelindo dengan PT Pelindo Multi Terminal.
“Selanjutnya, tugas kami pasca merger adalah melakukan cascading internal dengan memberikan pemahaman ke bawah, memberikan pemahaman visi misi dan arah strategi korporasi juga melakukan transfer knowledge, agar translasi arahan strategis ke detail perencanaan strategis hingga eksekusinya dapat berjalan dengan baik,” tutup Arif. Han