DaerahBali

Diduga Permasalahan Keluarga Warga Celukan Bawang Nekat Gantung Diri

580
×

Diduga Permasalahan Keluarga Warga Celukan Bawang Nekat Gantung Diri

Sebarkan artikel ini

Singaraja, Faktapers.id -Warga Banjar Dinas Celukan Bawang Desa Celukan Bawang Kecamatan Gerokgak, Buleleng geger. Seorang buruh gudang ditemukan tergantung di plapon rumahnya menggunakan kain selendang.

Kejadian Minggu (27/2)pukul 09.30 wita, membuat korban Ahmad Junaedi (28) meninggal dunia.

Peristiwa berawal pukul 09.30 wira anak korban Aqila. (7) beranjak ke dapur belakang dan mendadak kaget melihat ayahnya dalam keadaan menggantung dikamar belakang.

Aqila beranjak menemui neneknya Indrawati (48) dan pamannya Ibrahim Maulana (25) disebelah rumah. Para keluarga pun rada tak percaya setelah dilihat secara kenyataan Ahmad Junaedi telah meningga setelah diturunkan dari ikatan dilehernya.

Para pihak pun dari TNI Pos AL, Babinsa Koramil Gerokgak, Polisi Celukan Bawang langsung bergerak kerumah korban.

Tim medis dari Puskesmas Gerokga I dr. Komang Restu Priadi dengan 1 orang dengan Bidan Desa Celukan Bawang Indayani Rahman pukul 12.30 wita datang melakukan
pemeriksaan terhadap kondisi korban
bersama penyelidikan Unit Reskrim Polsek Kawasan Laut Celukanbawang.

Dari keterangan dokter tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan/penganiyaan pada tubuh korban dan dinyatakan murni gantung diri dan pihak keluarga menerima kenyataan ini, rencana dari pihak keluarga setelah Sholat Azhar akan dimakamkan

Diduga penyebab gantung diri diperkirakan karena tekanan permasalahan keluarga (cerai dengan istri) dan masalah ekonomi yang menanggung 2 orang anak masih kecil dan butuh kasih sayang dari ibu.

Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya kepada Faktaper.id terhadap peristiwa wilayah Celukan Bawang, “Kasus gantung diri kini telah ditangani oleh Polsek Kawasan Laut Celukan Bawang. Kejadian tadi pagi dan tidak ada kekerasan dalam tubuh korban,”ujar Sumarjaya. ds

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *