Headline

Tingginya Angka Kasus Kematian Pasien Covid-19 di DIY, Sekda Ungkap Ini

227
×

Tingginya Angka Kasus Kematian Pasien Covid-19 di DIY, Sekda Ungkap Ini

Sebarkan artikel ini

Faktapers.id – Tingginya angka kasus kematian pasien Covid-19 masih membayangi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Berdasarkan laporan Pemda DIY, angka kasus kematian pasien Covid-19 pernah mencapai 21 kasus dalam sehari, tepatnya pada 19 Maret 2022

Sepanjang 2022, angka kasus kematian mencapai kisaran belasan per harinya di pengujung Februari. Sementara rata-rata penambahan kasus harian antara seribu hingga dua ribu memasuki Maret dan perlahan menyusut sejak pertengahan bulan.

Angka kematian atau case fatality rate per 21 Maret ini tercatat pada angka 2,63 persen. Sementara case recovery rate 85,00 persen, sedangkan positivity rate harian 5,96 persen.

Sedangkan secara akumulatif total pasien terkonfirmasi Covid-19 di DIY yang meninggal sampai detik ini tercatat 5.716 kasus.

Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji tak memungkiri soal tingginya angka kematian pasien Covid-19 di wilayahnya ini.

“Dari catatan yang kami terima karena terlambat masuk rumah sakit, karena kejadiannya masyarakat itu kalau terkena Covid itu cukup isoman di rumah,” kata Aji dalam keterangan resmi Pemda DIY yang diterima Senin (21/3).

“Sementara ada beberapa orang yang tidak memahami bahwa mereka memiliki komorbid sehingga terlambat masuk ke rumah sakit,” sambung dia.

Menilik catatan yang dimilikinya, mayoritas pasien terkonfirmasi Covid-19 yang meninggal ini memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid berupa hipertensi.

“Sementara kalau dari sisi usia yang terbesar itu diatas lima puluh tahun,” jelasnya. Sementara dilaporkan kasus kematian pada anak-anak tidak ada dikarenakan usia yang masih muda,” tuturnya.

Sesuai arahan Pemerintah Pusat, Pemda DIY akan lebih menggencarkan sosialisasi penanganan dan perawatan pasien pemilik komorbid.

Pemda, kata Aji, juga menyatakan siap mendukung dan mengimplementasikan penelitian UGM terkait wastewater surveillance atau pengawasan air limbah untuk melacak tren Covid-19 di DIY.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *