Singaraja, Faktapers.id – Bali menjadi salah satu provinsi pemasok daging sapi lokal di Indonesia. Menghadapi kebutuhan stok daging sapi local, Bali telah menyiapkan 60.000 ekor sapi yang siap didistribusikan ke luar Pulau Dewata pertahun.
Pasokan sapi Bali keluar daerah yang sebelumnya menggunakan jalur darat yaitu Pelabuhan Gilimanuk, kini sejak penyakit PMK merebak di daerah Jawa Timur tiba-tiba pengusaha beralih ke Pelabuhan Celukan Bawang dalam pengiriman ternaknya keluar Bali.
Dengan difungsikanya Pelabuhan Celukan Bawang kembali DPRD Bali melalui komisi II IGK Kresna Budi angkat bicara.
“Pengiriman sapi itu sesuai program pemerintah RI, Celukan Bawang memang belum maksimal kedepan ini kita harapkan betul-betul di maksimalkan menjadi Tol laut segala pengiriman ternak. Ini pembelajaran buat kita bersama bahwa program pemerintah sudah mulai jalan,”kata Kresna Budi.
Sebelumnya pemerintah telah menetapkan Pelabuhan Celukan Bawang sebagai kawasan industry/Tol laut hanya saja kurang maksimalnya minat dari pengusaha belakangan ini menggunakan pelabuhan tersebut, Kresna Budi menekankan untuk mengurangi kos dan inpor daging sapi diharapkan pengusaha terus menggunakan pelabuhan Celukan Bawang sebagai central pengiriman terbesar di Bali, “Untuk menekan kos(pengeluaran ) dari pengusaha penting juga Celukan Bawang kembali dimaksimalkan dan perlu juga perhatian lebih dari pemerintah karena kelayakan Sapi Bali keluar daerah bisa kita control, dan utama mengatasi kemacetan didarat juga penyakit PMK ini bisa kita control dengan baik,”papar Kresna Budi.
Pihaknya segera mendorong pemerintah dan pengusaha untuk duduk bersama menjadikan Pelabuhan Celukan Bawang betul-betul berfungsi sebagai sentral pengiriman sapi terbesar di Bali, “Kawasan tersebut adalah kawasan Industri macem hewan nantinya dikirim lewat pelabuhan itu. Dan tentu Aspednak(Asosiasi Pengusaha Daging dan Ternak) supaya memenuhi kebutuhan daging sehat ada dan diawasi oleh RPH yang perlu juga nanti diaktifkan sehingga terpusat menjadi satu parameter yang perlu dibenahi. Kami juga dorong pak Gubernur dan Kementrian untuk pengadaan armada kapal supaya di fasilitasi segera ”terang Ketua Komisi II.
Lanjut diterangkan, anggaran Pertanian dan Peternakan sangat perlu ditingkatkan oleh pemerintah sehingga para peternak tidak menghadapi kesulitan. Terhadap penggunaan jasa pelabuhan Gilimanuk bilamana digunakan kembali hanya bisa untuk pengiriman wilayah jawa timur,
“Gilimanuk masih bisa untuk mengatasi daging sapi di daerah jawa timur. Kasihan juga kalau hanya di Celukan Bawang girim sapi ke Jawa timur berlabuh di Jakarta, “pungkas IGK Kresna Budi. ds