DaerahJawa

Anggaran Ketahanan Pangan Di Desa Puluhan Perkuat Sektor Peternakan

442
×

Anggaran Ketahanan Pangan Di Desa Puluhan Perkuat Sektor Peternakan

Sebarkan artikel ini

Klaten, faktapers.id – Pemerintah Desa Puluhan, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah merealisasikan anggaran program ketahanan pangan untuk memperkuat sektor perternakan, baik secara fisik maupun nonfisik.

Kegiatan fisik, seperti pembangunan wajah desa diantaranya Gedung Serba Guna, Ruko, sedangkan nonfisik seperti pelatihan Kelompok Wanita Tani (KWT), dan sebagainya. Anggaran ketahanan pangan di Desa Puluhan sebesar 20 persen dari dana desa (DD) 2022 yang diterima.

Kepala Desa (Kades) Puluhan, Kecamatan Trucuk, Cahyo Wibowo menginformasikan pagu dana desa 2022 untuk Desa Puluhan senilai Rp1 Milyar. Dana tersebut dengan Alokasi sebesar 20 persen untuk anggaran ketahanan pangan senilai Rp200 juta.

Anggaran itu mayoritas untuk melaksanakan kegiatan nonfisik, seperti pembelian hewan ternak kambing sebanyak 25 ekor menggunakan anggaran senilai Rp40 juta. Sementara, kegiatan fisik yakni pembangunan Gedung Serba Guna dengan anggaran senilai Rp140 juta dan Ruko sebesar Rp70 juta.

“Sebagian anggaran ketahanan pangan sudah kami terima saat pencairan dana desa tahap I, beberapa waktu lalu. Selebihnya akan kami terima pada saat pencairan dana desa tahap berikutnya,” ulas Cahyo.

Ditempat yang sama, Camat Trucuk, Rabiman, menuturkan anggaran program ketahanan pangan 2022 di Desa Puluhan menjadi percontohan karena pertama dilaksanakan dibanding desa yang lain.

Anggaran program ketahanan pangan di desa yang lain, lanjut dia, akan direalisasikan pada periode kedua atau ketiga. Semua kegiatan itu berkaitan dengan upaya memperkuat ketahanan pangan di sektor pertanian dan peternakan.

“Kami mengoptimalkan potensi desa sendiri biar pemanfaatan dana desa itu tidak ke mana-mana. Dengan begitu kegiatan ketahanan pangannya dapet, pemberdayaan masyarakatnya juga dapet,” ucap dia.

Satu kegiatan ketahanan pangan dengan pemberian bantuan bibit kambing untuk warga diharapkan dapat mengembangbiakkan kambing tersebut agar di kemudian hari dapat dijual secara berkelanjutan. Madi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *