Gowa, Faktapers.id —Kabupaten Gowa menjadi satu-satunya daerah di Provinsi Sulawesi Selatan yang telah lolos seleksi administrasi dalam Program Kampung Iklim (Proklim) Lestari. Pada program ini daerah yang masuk dalam Program Kampung Iklim ini memiliki empat tingkatan, antara lain, pratama, madya, utama dan lestari.
Lolosnya Gowa masuk dalam seleksi administrasi ini dibuktikan dengan hadirnya Tim Verifikator Lapangan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI di Kabupaten Gowa. Kehadiran Tim Verifikasi ini disambut hangat oleh Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa, Azhari Azis di Rumah Jabatan Bupati Gowa, Senin (1/8).
Bupati Gowa menyampaikan rasa syukur dan terimakasih karena Kabupaten Gowa telah diberikan kepercayaan masuk nominasi dalam Proklim Lestari. Meski menyadari bahwa persoalan perubahan iklim ini masih kurang familiar di masyarakat. Bahkan, mungkin nanti di lapangan ditemukan daerah yang melaksanakan program inipun ada masyarakatnya yang tidak mengetahui dengan isu perubahan iklim ini.
“Saya senang lewat Proklim ini Pemkab Gowa nanti bisa mengetahui apa-apa saja yang menjadi kelemahan, dan dievaluasi dengan upaya-upaya teknis bisa diperbaiki, termasuk merubah pola pikir masyarakat untuk lebih peduli terhadap perubahan iklim,” katanya.
Isu terkait perubahan iklim penting untuk terus dikampanyekan bersama. Sehingga nantinya apabila ada perubahan iklim masyarakat sudah mengantisipasi apa-apa saja yang tidak boleh dilakukan pada permasalahan perubahan iklim.
“Dari beberapa jurnal yang saya baca 54 persen Indonesia itu sudah memasuki musim kemarau. Tapi dari 100 persen wilayah Indonesia 87 persen itu diprediksi akan mengalami kemarau panjang oleh BMKG. Ini berarti bahwa stok pangan akan berbahaya karena beberapa daerah akan mengalami kekeringan,” ungkap Adnan.
Sementara, Ketua Tim Verifikator, Muh Kundarto menyampaikan bahwa kunjungannya ke Kabupaten Gowa adalah untuk melakukan verifikasi calon Proklim Lestari dengan cara mengecek secara langsung apakah data-data yang telah dimasukkan dan diusulkan sesuai dengan fakta-fakta di lapangan.
“Proklim itu tingkatannya adalah Pratama, Madya, Utama dan Lestari. Lestari ini adalah best of the bestnya Proklim, makanya kriterianya sangat rumit,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan ada 6 (enam) kriteria yang akan kami nilai yakni, pertama apakah lokus tersebut telah melakukan pembinaan di 10 lokasi lain, kedua lokus tersebut pernah mendapatkan penghargaan minimal tingkat provinsi, ketiga, adanya peningkatan dari penilaian Proklim Utama ke Proklim Lestari.
Keempat, adanya perencanaan yang bagus untuk 5 tahun kedepan, dan selanjutnya apakah sudah layak untuk dilakukan pembinaan minimal lokasi tersebut sudah berjalan 2 atau 3 tahun, dan yang keenam adanya dukungan keberlanjutan dari lokasi tersebut apakah lembaga tersebut sudah melakukan kerjasama dengan beberapa pihak, bukan hanya kerjasama dengan pemerintah tetapi dari berbagai Organisasi ataupun Akademisi.
“Jadi setelah dilakukan pengecekan semua kriteria kemudian hasilnya akan kita bawa ke Jakarta nanti ada tim Dewan Pengarah yang akan memutuskan layak tidaknya masuk mendapatkan penghargaan,” jelas Muh. Kundarto.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa, Azhari Azis menyampaikan bahwa Kabupaten Gowa sekarang mendapatkan kesempatan dinilai dalam Proklim Lestari. Untuk di Kabupaten Gowa ada 4 lokasi yang menjadi lokasi Proklim Utama dan 1 lokasi untuk Proklim Lestari.
“3 (tiga) Desa yang ikut dalam Proklim Utama yakni Desa Bolaromang, Desa Mamampang dan Desa Tonasa dimana lokus ini berada di Kecamatan Tombolopao dan 1 lokasi berada di Kecamatan Somba Opu yakni Kelurahan Pandang-Pandang. Sementara yang menjadi Lokus untuk Proklim Lestari adalah Rumah Koran di Desa Kareapia, Kecamatan Tombolopao,” ungkapnya.
Dirinya juga menyampaikan awal mula kita mengusul Proklim ini pertama-tama kita dari tim pembina Kabupaten Gowa mengecek lokasinya jika sesuai.*/Kartia