Jakarta. Faktapers.id- Nasabah salah satu Bank, Antonius Leonardo pada Rabu (2/8/2022) ditemui di rumah kediamannya Jl. Pisangan Timur Pulo Gadung menceritakan bahwa HTB memakai mobil (rental) Daihatsu Xenia miliknya, dengan harga Rp.3000.000 per bulan dan sudah merupakan kesepakatan bersama, sehingga mobil tersebut diserahkan.
” Dan sesuai kesepakatan awal bulan pertama sampai bulan ke 5 masih lancar-lancar saja.”ujarnya.
Pembayaran di bulan ke 6, lanjutnya sudah tidak ada transaksi lagi. Dan orang tersebut tidak ada beritanya, dan wujud mobil juga tidak ada rimbanya.
Antonius menjelaskan pada tahun 2022 bulan awal Januari baru mengetahui mobil tersebut berada dirumah seorang oknum pegawai salah satu Bank inisial T.
Antonius kemudian menemuin orang tersebut ke rumah kediamannya. Antonius mengatakan bahwa mobil tersebut yang parkir itu adalah miliknya sembari menunjukkan Poto copy BPKB dan Poto copy STNK dan KTP nya sesuai namanya.
Antonius menyampaikan sudah 2 tahun mobil tersebut tidak ada kabar dan kelihatan.
Ia menceritakan kronologis awal mobil tersebut dipakai Sdr Htb, dan menjelaskan BPKB tersebut lagi digadaikan ke salah satu Bank Pisangan Timur Pulo gadung,
‘Karena mobil ini, saya jadi sengsara dan susah jadinya. Dan tidak dapat membayar angsuran bulanan ke Bank tersebut” ungkapnya.
Antonius, meminta dan memohon agar mobil tersebut dikembalikan.”Mobil ini sudah hampir tiga tahun hilang,”tuturnya.
Namun T menanggapin dengan bersuara keras mengatakan, hal ini sudah saya serahkan kepada suami saya.
Adapun suaminya bekerja sebagai anggota aparat. Sehingga Dia merasa dirinya hebat dan bangga dengan keberadaan suaminya diduga menjadi angkuh.
“Ambil aja mobil itu ke asrama Cijantung. “tuturnya.
Antonius hanya terdiam dan tunduk dan mengatakan mentang-mentang suaminya oknum anggota menjadi sok .” tandasnya dengan rasa dongkol.
Ketika ditanyakan bukti-bukti pemberian uang maupun kwitansi, T hanya mengatakan adalah dengan kepercayaan dan sudah menganggap seperti keluarga sendiri.
Ia menambahkan beliau adalah teman bisnis suaminya. Dan dirinya bukan penadah.
Antonius terdiam dan pulang. Dirinya merasa dipermainkan oleh sikap oknum pegawai Bank tersebut.
Namun T tidak menunjukkan sikap etika baik, dan terlihat seperti nakut – nakutin masyarakat lemah, dengan mengandalkan mentang-mentang , suami sebagai oknum anggota, menjadi takut.
T juga tidak menunjukan sifat sebagai istri seorang prajurit yang selalu bermasyarakat dan peduli terhadap masyarakat.
T di kantornya Sempet Jakarta Utara mengutarakan hal yang sama sikap tersebut persis ditemuin wartawan media ini. Dan meminta agar menemuin suaminya ke asrama tentara, dan mobil tersebut ada disana.
” Hal ini sudah saya serahkan kepadanya. Dan tidak perlu lagi ke saya.”sebutnya.
Sementara pengakuan Antonius persoalan ini ada pada T oknum pegawai Bank tersebut, dan mengakui dirinya tertindas akibat ulah T.
“Sikap sebagai pelayan Bank seharusnya menunjukkan sikap sebagai pelayan nasabah maupun sikap sebagai pelayan nasyarakat. Hal seperti ini tidak terdapat sebagai pelayan nasabah. Seharusnya kepala Kantor Bank harus menjelaskan bagaimana sikap untuk melayani nasabah. ” jelasnya.
Salah satu aktivis, Dominggos Pasaribu SH ditemuin di kantornya di Cililitan Jakarta Timur mengatakan, seharusnya sebagai karyawan bank siap melayani nasabah, karena ini merupakan salah satu asset bank.
Dan menambahkan Kepala Kantor Cabang maupun pusat, ambil sikap berikan sanksi pada karyawan yang merusak pencitraan nama bank. “Supaya masyarakat lebih yakin dan percaya kepada Bank tersebut “tandasnya.
Rosi