DaerahBali

Mepeed, Warga Adat Kalibukbuk Secara Berbondong-Bondong Bawa Banten. WNA ikut Abadikan Momen

575
×

Mepeed, Warga Adat Kalibukbuk Secara Berbondong-Bondong Bawa Banten. WNA ikut Abadikan Momen

Sebarkan artikel ini

Singaraja, Faktapers.id -Dalam rangka upacara Dewa Nyadnya ( Piodalan) di pure Dalem Desa adat Kalibukbuk seluruh warga adat desa setempat berbondong-bondong membawa sesajen(pajegan) untuk upacara Anggarkasih Tambir di Pura Dalem.

Upacara puncak Selasa (2/8) mulai pukul 17.15 wita, warga berbondong-bondong membawa (banten pajegan)mulai dari TL Simpang lima Lovina menuju pure dalem tepat dipantai Lovina. Terlihat
Babinsa Kalibukbuk koramil 1609-01/ Buleleng Peltu Gusti Putu Sukadana dan Bhabinkamtibmas Aiptu Kadek Sudarta terpadu bersama Pecalang Desa adat Kalibukbuk mengamankan jalannya Acara Mepeed krame Istri Desa adat Kalibukbuk.

Ketut Ardana Selaku Kelian Prawantaka diselenggarakan Mepeed merupakan kegiatan dalam Program Desa budaya (Tradisi ) dengan berbusana adat madya (Putih Kuning).

“Ruta Mepeed dimulai dari Pure Desa Kalibukbuk melewati TL. Simpang lima lovina menuju Tempat Upc. piodalan Pr.Dalem desa adat Kalibukbuk dengan melewati Jln. Binaria (Patung dolphin) Lovina. Selain itu dengan terlaksananya Acara mepeed diharapkan dapat bermanfaat dan menumbuhkan kembali Wisata Lovina,”papar Ketut Ardana

Acara mepeed hampir diikuti 100 orang kerama adat, seluruh prajuru adat terlibat dalam rangkain upacara adat di Pura Dalem Kalibukbuk yang tepat pada Anggarkasih. Bahkan para wisatawan ikut mengabadikan momen tersebut dan ikut berpakian adat Bali madya . Salah satu kerama adat bernama Luh Yuni Riastayani dikonfimasi media Fakta sangat bersyuhkur bisa mengikuti rangkaian acara ada dari awal sampai akhir,

“Berbeda dengan tahun lalu, karena Covid jadi termasuk kegiatan upacara ditiadakan. Mepeed rangkaian upacara di pura dalem, ini merupakan juga untuk sebagai tradisi didesa adat dan juga harapan saya dapat memajukan pariwisata di Bali karena banyak memiliki tradisi dan budaya,”jelas Luh Yuni Riastayani. ds

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *