Jakarta, Faktapers.id –Untuk membangkitkan kembali perekonomian terdempak pandemi Covid-19, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta anggaran APBN dan APBD diutamakan dibelanjakan produk-produk dalam negeri. Hal demikian untuk membangkitkan kembali perekonomian yang dempak pandemi Covid-19.
Kepala negara menyakini jika APBN dan APBD digunakan untuk membeli produksi dalam negeri dapat menciptakan lapangan kerja. Karena menurutnya sangat lucu sekali, APBN yang kita collect dari pajak, dari PNBP, dari royalti masuk ke APBN. Kemudian keluar sebagai belanja pemerintah yang dibeli barang impor, waduh bodoh banget kita ini kalau kita terus-terusan seperti itu, ndak,” terang Jokowi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Selasa (23/8/2022).
Jokowi juga meminta para pengusaha turut mendukung penggunaan produk dalam negeri serta ikut mempromosikan.
“Sekarang sudah saya suruh tanda tangan semua daerah berkomitmen, bisa beli berapa triliun, berapa miliar. Komitmennya sudah muncul di angka Rp 897 triliun, Rp 897 triliun , dan ini adalah peluang,” tandasnya.
Sementara itu Prof. Anna Mariana menyambut baik terkait arahan Presiden Jokowi yang meminta APBN dan APBD dibelanjakan produk-produk dalam negeri.
“Meningkatkan sektor digitalisasi pemasaran produk e-katalog bagi para UKM dan mendorong bagi para pengusaha yang sebagai keanggotaan Kadin agar membantu belanja produk-produk UKM dan kearifan lokal secara lebih maksimal, lebih besar .
“Intinya, Statement Pak Presiden Jokowi mengharapkan dan menghimbau kepada seluruh Pejabat daerah dan BUMN, juga Pengusaha-Pengusaha, wajib membelanjakan produk-produk karya anak bangsa sendri di dalam negeri, serta kearifan lokal,” jelasnya.
Kedepannya, KADIIFA berharap bisa mendapat dukungan dalam mengembangkan produk-produk dalam negeri dan UKM di setiap daerah, serta dalam meningkatkan pemasaran secara digital maupun secara offline, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
“KADIIFA mempunyai misi dan visi yang sama dalam mendorong peningkatan ekonomi, serta kemajuan budaya dan produk- produk tradisional dalam negeri, kearifan lokal ( UKM ) sesuai dengan yang telah disampaikan, pada arahan Bapak Presiden Jokowi menjadi program utama Pemerintah,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan juga dunia usaha menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam mewujudkan tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia yang lebih baik dan juga merata.
“Menyongsong kepada tahun 2045, ekonomi Indonesia yang kuat dan meningkat menjadi negara maju pada tahun 2045. Karena dengan adanya kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, kondisi perekonomian Indonesia akan terus membaik dalam menghadapi tantangan masa depan.Maka demikian, kami melihat tantangan kita Bersama secara bangsa sangatlah berat, namun bersamaan bahwa kita bisa melewatinya bilamana kita menjunjung terhadap gotong royong dan persatuan kesatuan kita Bersama,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Komunutas Kadin Indonesia Internasional Fahion Art & UKM (KADIIFA), Prof. Dr . Anna Mariana mengatakan arahan Bapak Presiden Jokowi terkait dukungan penggunaan produk dalam negeri memberikan nafas dan gairah baru untuk membangkitkan perekonimian nasional yang selama ini terdampak akibat Covid-19.
“Bapak Presiden mendukung, serta memberikan arahan kepada seluruh pengurus Kadin dan Kadin daerah yang berkumpul di TMII di Anjungan Riau agar dapat meningkatkan berbagai sektor serta mendorong kemajuan berbagai sektor komoditi seperti pangan, ketahanan pangan,” ujarnya.**