DaerahBali

15 Tahun Voly Buleleng Tanpa Prestasi, Mangku Mertayasa Bangun Pondasi Kokoh

389
×

15 Tahun Voly Buleleng Tanpa Prestasi, Mangku Mertayasa Bangun Pondasi Kokoh

Sebarkan artikel ini

Singaraja, Faktapers.id-Animo masyarakat terhadap kecintaanya dengan olah raga semakin tingggi kendati dilanda covid-19, seperti olah raga Bola Voly. Sejak pandemi musnah beberapa olah raga atau kegiatan masyarakat melonjak, bahkan desa yang memiliki tim voly mengelar kejuaraan.

Seperti Desa Temukus(Banjar) dengan timnya The Winner menggelar turnamen di Lapangan Bingin Banjah. Desa Kalibukbuk/Buleleng memiliki dua Tim yaitu Forkal dan Bajul juga menggelar turnamen LPD Kalibukbuk Cup III di pesisir pantai Lovina, begitu juga Tajun (kubutambahan), Podes Tigawasa dan Turnamen Desa Pelapuan Kabupaten Tabanan bahkan Tim tingkat Desa yang ada di Buleleng ikut bertarung menunjukan kemampuanya

Atas animo Tim baik tingkat desa maupun dimiliki Kabupaten Buleleng, Ketua PBVSI Buleleng Putu Mangku Mertaysa yang ditemui di Gor Bhuana Patra Singaraja sangat memberikan respon positif kepada masyarakat Buleleng apalagi Tim Voly putri Buleleng akan mengikuti pecan olahraga provensi Bali 2023

“Pecinta Bola Voly di Buleleng semangatnya belakangan ini kendati dilanda pandemic malah semakin tinggi. Sampai hari ini kami sudah tanda tangani 7 rekomendasi Tarkam baik dalam level Pordes sampai semi open,”papar Putu Mangku Mertayasa

Semi open diketahui bisa mendatangkan pemain Bola Voly dari luar Kabupaten, sehingga menandakan kecintaan masyarakat terhadap permainan tersebut fobia masyarakat Buleleng cukup tinggi dengan menunjukan geliatnya ditingkat desa. Dapat diketahui hampir 15 tahun Voly Buleleng tanpa memiliki prestasi yang gemilang dikancah nasional bandingkan dengan Kabupaten lainya di Bali yang mampu merebut medali bahkan 10 besar dari bawah, Mangku Mertayasa mengakui keterpurukan Voly Buleleng“ 9 tahun Voly di Buleleng mati suri sudah mencapai 10 besar dari bawah dalam klasifikasi Penkab binaan,”katanya.

Sesuai moto KONI Buleleng Smool is Good dengan dibangkitkannya Voly Buleleng akan menjadi pundi-pundi perebutan medali kendati dihadapkan dalam sebuah dilema karena dalam Porprov tersebut harus memilih antara pemain putra dan putri untuk maju, kata Mangku Mertayasa pihaknya selaku ketua PBVSI Buleleng mengakui akan melakukan kajian secara konverensif kendati sama-sama putra dan putri memiliki kemampuan maksimal kendati dibawah rata-rata, “Kemampuan sama putra dan putri hanya yang membedakan cuman peluang, peluang putra dianggap sesuatu yang bergensi di Bali. Namun hampir rata-rata kemampuan jujur saya akui dalam pekan olahraga tahun lalu belum juga masuk 3 besar hanya 7 besar,”terang Mertayasa.

Selain ketua PBVSI, Mertayasa pria kelahiran Kecamatan Banjar Buleleng yang kini masih duduk di DPRD Bali dirinya semakin semangat dibawah kepemipinanya Voly Buleleng lebih dapat meningkat kemapuanya dalam Porprov nanti sehingga dijamin akan kekuatan pemain putri yang mampu merebut pundi-pundi medali dan mengukir sejarah, kendati keputusan yang diambilnya mendapat protesan dari beberapa pihak karena tim putra tidak dikirim “Untuk pemain putri dari 9 Kabupaten yang ada lima kabupaten di Bali akan unjuk kemampuan maka kami mengirim pemain putri karena muara kita adalah medali. Bukan kami tidak mengakui kemampuan dari tim putra karena kita dihadapkan diantara sebuah pilihan seperti dalam ibarat *Lebih baik saya mundur satu langkah untuk saya melangkah 10 x kedepan.

“Jika potensi ini tidak kita rebut tentu di tahun 2024 bisa kembali turun klasifikasi Voly Buleleng, sehingga untuk merebut Posenija kami sangat yakin dengan kempauan karena satu-satunya PBVSI yang menyatakan sudah siap untuk pemain putra SMP adalah Buleleng bahkan sudah siap melawan pemain senior,”jelas Putu Mangku Mertayasa

Kendati baru 1.5 tahun mengabdikan diri sebagai ketua PBVSI Buleleng, tentu dirinya harus membangun pondasi yang kokoh untuk kemajuan voly Buleleng kedepan,.

”Ini akan saya jadikan kajian dan pondasi untuk kemampuan saya memimpin PBVSI Buleleng, di Porsenija akan segera kita lakukan evaluasi kalau nantinya saat itu tidak bisa bersuara maka ini catatan buat saya sendiri. Masih layak, mampukah menjadi ketua di Buleleng jika gagal berarti ada sesuatu dikepemimpinan saya,”terangnya. ds

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *