Jakarta, Faktapers.id – Konsorsium Pemerhati Pendidikan Jakarta (KP2J) yang tergabung dari DPD Gerakan Muda Nurani Rakyat (GEMURA) DKI Jakarta, Korwil Lentera Studi Pemuda Indonesia (LSPI) Jakarta Raya dan DPW Angkatan Muda Islam Indonesia (AMII) DKI Jakarta, 30 Agustus 2022 saat memberikan keterangan persnya di Jakarta.
Menurut Abdul Rahman Ketua DPD GEMURA DKI melihat 5 Program Unggulan Dinas Pendidikan DKI Jakarta sangat menyentuh sampai masyarakat bawah, misal pada program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus & KJMU (Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul), bagaimana Dinas Pendidikan DKI Jakarta sudah melakukan beberapa hal seperti Pemuktahiran DTKS, Pendataan anak tidak sekolah, pendataan anak rawan putus sekolah dan pendataan yang bersifat rensposive terhadap kondisi perekonomian masyarakat”.
Abdul Rahman juga menambahkan, Sasaraan siswanya juga terukur dan tepat sasaran, pertama pengunaan KJP Plus sebanyak 816.690 siswa tahap 1 tahun 2021 dan 849.170 siswa pada tahap 2 tahun 2022, Kedua, belum lagi KJMU sebanyak 11.812 siswa tahap 1 tahun 2021 dan 14.193 siswa tahap 2 tahun 2022 patut di apresiasi.
Di tempat berbeda Korwil LSPI Jakarta Raya, Ari R juga memberikan acungan jempol program Peningkatan Mutu pendidikan hal ini Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Tenaga Pendidikan melalui pelatihan dan Sertifikasi sudah mencapai 86,3 % Guru Profesional yang berpendidikan S1, Guru bersertifikasi pendidikan dan Guru Pengerak.
Ia juga membeberkan, “Belum lagi upaya Dinas Pendidikan DKI Jakarta ingin mencapai 100% dalam hal Program Peningkatan Mutu pendidikan dan Tendik dengan turun program seperti memperkuat MGMP, Pengembangan aplikasi pembelajaran, pelatihan social dan emotional learning serta beberapa program lainnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPW AMII Muhammad Zhuhelm, S. Kom memberikan tanggapan positif dengan program Jakarta Sekolah Kolaborasi (JSK) capaian Dinas Pendidikan yang di nakhodai ibu Nahdiana sangatlah kolaboratif dari 443 ini pasang sekolah Kolaborasi (Data Dinas Pendidikan DKI), SMP 286 pasang sekolah, SMA 116 pasang sekolah dan SMK 41 pasang sekolah.
Sambung M Zhuhelm,”PPDB bersama (pelibatan sekolah swasta) menjadi terobosan yang sangat berguna dimana daya tampung SMA/K negeri tidak cukup akhir butuh singkronisasi sekolah swasta yang ada di Jakarta, total kisaran 6ribuan siswa PPDB bersama ini dilakukan dengan masif, belum lagi zonasi dan umur bagi siswa yang akan mendaftar di PPDB memberikan kesempatan kepada siswa di jakarta.
“Program ke 5 yang patuh di apresiasi adalah E-Pelatihan (JAKLAT), Pengembanga sistem informasi pendidikan yang meliputi pembelajaran digital, admistrasi digital dan pelayanan digital sudah sangat kekinian, ada capaian dan inovasi dilakukan Dinas Pendidikan DKI seperti E-BPMS (untuk pendataan bantuan pendidikan masuk sekolah), erKAS, SIAP BOS/BOP, OCS, E-KIN KKI, SIDANIRA, SIKADIMAS, SIMUDIK dan JAKLAT”, Ungkap M Zhuhelm.
Visi dinas pendidikan Provinsi DKI adalah “Mewujudkan pendidikan yang tuntas dan berkualitas untuk semua”, ini sangat mendekati sempurna dari setiap turunan program misi di Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, walaupun ada beberapa kekurangan tapi tetap on the track, Ujar Ari R Salah satu Anggota KP2J.
“Menurut Hegel (Filfsuf), moralitas tertinggi di semesta ini adalah moralitas pemikiran yang menjelma menjadi ucapan dan tindakan”, Tutup M Zhelm.