Singaraja, Faktapers.id – Kaget krama adat Pura Tirta Ketipat Banjar Dinas Yeh Ketipat Desa Wanagiri Kecamatan Sukasada Kabupaten/Buleleng saat mendatangi gudang penyimpanan Gambelan/Gong pada Rabu (21/9) sekitar pukul 16.15 WITA.
Nampak hampir 12 set jenis gambelan yang disebut Gangsa digondol orang tak dikenal alias maling hanya saja menyisakan tempatnya (pelawah). Sedangkan Gambelan besar lainya seperti jenis Cegir, kendang, trompong masih terlihat dengan selimut merah.
Kehilangan Gambelan tersebut diketahui pertama oleh seorang pengempon pura berasal dari Banjar Dinas Amertasari Desa Pegayaman yang datang ke Pura Tirta Ketipat untuk melakukan aktivitas persembahyangan mendak Tirta dan ngelungsur banten/sesajen, pada saat itu yang bersangkutan mendapati pintu tempat penyimpanan gong/gamelan agak terbuka dan cantelan/pengait berupa gembok pintu yang terbuat dari besi rusak/patah dan gembok dalam posisi seperti terkunci.
Pengempon tersebut kemudian mengabari Nyoman Kariasa,(42) selaku bendahara pura. Kariasa bergegas mendatangi lokasi gudang penyimpanan Gambelan tersebut, gudang diperiksa dan didapati bahwa daun gong/gangsa sebanyak 12 set gong/gamelan hilang bahkan kain merah sebagai penutup gambelan terlepas dan berserakan di lantai gudang. Terlihat masyarakat dan aparat penegak hukum berada dilokasi tersebut guna mengecek gambelan yang hilang digondol maling
Menurut keterangan warga yang enggan disebut namanya saat dilokasi,”kejadian tersebut telah dilaporkan kepada pihak yang berwajib Polsek Sukasada ada Polisi dan Tentara untuk melakukan pemeriksaan/pengecekan. Persisnya sekali kami tidak tahu, hanya tadi dapat melihat orang ramai saya kira ada apa ternyata gambelan hilang daun-daunya kalau pelawahnya masih. Aneh dan sangat cerdik pelaku ini, Polisi harus mengungkap ini dalang siapa karena sudah sering ada kejadian hilang seperti info yang di gudang proyek,” kata warga.
Informasi yang diperoleh awak media faktaper.id bahwa Minggu(18/9) malam hari sekitar pukul 20.10 wita gamelan tersebut masih di pakai latihan begitu juga Senin (19/9) masih dipakai latihan bersama. Prediksi warga gamelan hilang diperkirakan tengah malam setelah warga latihan mengingat cuaca semalam saat itu hujan gerimis dan pelaku telah menguasai lokasi.
Diketahui Pure Yeh Ketipat berada tidak jauh dari proyek milik pemerintah yang tak lain adalah proyek Shortcut, maraknya aksi kriminal di daerah tersebut menjadi PR besar buat jajaran Polsek Sukasada untuk mengungkap pelaku.
Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya setelah berkoordinasi dengan Kapolsek Sukasada Kompol Made Agus Dwi Wirawan atas kejadian itu dikonfirmasi mengatakan,”Masih di lidik oleh Polsek Sukasada mohon sabar ya, saksi lainya sedang diminta keteranganya,” ujarnya. (ds)