Jawa

Remaja Pemilih Pemula di Klaten Diajarkan Pendidikan Etika dan Budaya Politik

×

Remaja Pemilih Pemula di Klaten Diajarkan Pendidikan Etika dan Budaya Politik

Sebarkan artikel ini

Klaten, Faktapers.id – Puluhan remaja yang terdaftar sebagai pemilih pemula mengikuti sarasehan kegiatan pendidikan, etika dan budaya politik untuk mendukung pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) serentak tahun 2024, bertempat di Aula Balai Desa Jonggrangan, Selasa (25/10/2024).

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Klaten, Sugeng Haryanto, mengatakan materi yang diajarkan kepada pemilih pemula ini meliputi pendidikan literasi empat konsensus atau pilar dasar bangsa Indonesia.

Keempat konsensus dasar bangsa tersebut adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Masing-masing materi itu diajarkan secara langsung oleh pemateri berkompeten di bidangnya.

“Ini bagian upaya kami memaksimalkan peran pemerintah untuk dapat membimbing dan mendorong mereka memperoleh pemahaman terkait politik dan bernegara selaku kelompok pemilih pemula pada Pemilu 2024 mendatang,” kata dia.

Menurutnya, poin utama yang hendak disampaikan empat materi itu adalah menyelaraskan pandangan para pemilih baru terhadap politik, yang tujuannya mulia yakni untuk mencapai kemaslahatan masyarakat dan memperkokoh kesatuan dalam bernegara.

Sehingga dari pemahaman itu mereka tidak mudah terpengaruh di tengah pesatnya arus informasi manuver politik bernada kurang mendidik yang mulai beredar menjelang pesta demokrasi.

“Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian kaum remaja untuk berpartisipasi pada Pemilu 2024, karena mereka akan menyadari kalau Pemilu itu sebetulnya lebih pada ajang kompetensi bukan kompetisi oleh peserta Pemilu,” ucap dia.

Sementara itu, Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya mengatakan, kegiatan yang diadakan oleh Kesbangpol Kabupaten Klaten ini mayoritas pesertanya dari pemilih pemula dengan tujuan memberikan pencerahan sosialisasi tentang pentingnya kehadiran dalam Pemilu 2024 nanti.

Peserta yang dikedepankan ialah remaja atau siswa SMA dan SMK kelas VIII (delapan) karena pada Pemilu di tahun 2024 mereka sudah 17 tahun yang masuk dalam kelompok pemilih pemula.

“Tentu kami sangat mendukung kegiatan ini untuk mencerdaskan anak-anak penerus bangsa yang sudah menjadi pemilih pemula pada 2024,” ungkapnya, Selasa (25/10/2022).

Ia menyebutkan, kegiatan ini sangat positif sekali karena diketahui ternyata selama ini di dalam pemikiran mereka politik itu belum penting atau bahkan sebagian mengaku benci politik karena hanya “perang” kepentingan.

“Pesan kami untuk pemilih pemula agar tidak mudah terprovokasi dan percaya dengan adanya berita hoaxs. Gunakan nurani dan jadilah pemilih yang cerdas. Saat ini pengaruh tehnologi sangat besar dan itu bisa mempengaruhi hak pilihnya,” pesan dia. (Madi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *