Jakarta, Faktapers.id – Sejumlah pengguna jalan terutama pengendara kendaraan bermotor roda dua dan empat mengeluhkan kemacetan yang terjadi akibat sejumlah pedagang Pasar Asemka kolong fly over yang berjualan di badan jalan. Belum lagi ditambah ratusan motor yang sengaja diparkir di jalanan.
Salah seorang sopir angkutan barang Andy (40) mengaku kesal setiap hari terkena macet jika melewati jalan disekitaran Jl. Asemka Kecamatan Tambora Jakarta Barat yang akan menuju wilayah Penjaringan Jakarta Utara.
“Titik kemacetan itu terjadi di Jalan Asemka kolong fly over, sebab banyak pedagang kali lima yang berjualan di badan jalan,” ujar Andy kepada wartawan, Senin (19/12).
Menurut Andy, semua kendaraan dari Jembatan Lima, Jl. Gajah Mada yang hendak menuju wilayah Penjaringan tumpah menjadi satu melewati kolong Jl. Asemka yang justru dititik itu dipenuhi oleh pedagang kali lima.
Sehingga kata dia, kemacetan mengular hingga Jl. Pancoran, Jl. Toko Tiga dan Jl. Perniagaan.
“Dan ini terjadi setiap hari, apalagi kalau akhir pekan, parah,” katanya.
Ia menghimbau kepada pemerintah kota Jakarta Barat untuk mengatur pedagang yang berjualan di bahu Jalan Asemka dan juga parkirannya.
Berdasarkan pantauan wartawan di lokasi, Jl. Asemka kolong fly over terlihat semrawut. Kesemrawutan itu terjadi karena banyak pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya di bahu jalan.
Selain itu ratusan sepeda motor dan puluhan mobil juga menyumbang kemacetan tersebut dengan parkir sembarangan di bahu jalan.
Nampak juga belasan Satpol PP berusaha mengatur kendaraan agar bergantian melewati kemacetan. Namun hal itu tidak bisa mengurangi kemacetan yang terjadi.
Sejumlah pedagang mengaku, mereka bisa membuka lapak dagangannya hingga memgambil bahu jalan karena telah diizinkan oleh pengurus wilayah.
“Sudah dapat izin kok, makanya kami bisa buka lapak di sini (bahu jalan-red),” ujar salah satu pedagang yang enggan menyebutkan namanya.
Sementara itu, pengelola Pasar Asemka kolong fly over saat dikonfirmasi melalui surat yang dikirim PWI Koordinatoriat Jakarta Barat tidak direspon.