DaerahBali

Piodalan di Pura Kekeran, Kresna Budi Pilih Temui Masyarakat Ketimbang Kunja

×

Piodalan di Pura Kekeran, Kresna Budi Pilih Temui Masyarakat Ketimbang Kunja

Sebarkan artikel ini

LPSingaraja.Faktapers.id -Buda Manis Julingwangi terbilang hari suci bagi umat Hindu di Bali dalam melaksanakan berbagai kegiatan upacara keagamaan yang sering disebut Dewa Yadnya.

Seperti pada Rabu (21/12/2022) dari pukul 08.10 wita, kerama pura Puseh dimilik Dadya Batukaru yang berjumlah 17 KK berada di Banjar Kauhan desa Kekeran kecamatan Busungbiu melaksanakan piodalan bersama dihari suci Buda Manis Julungwangi.

Sebelumnya kerama Dadya melakukan renovasi terhadap tempat suci yang dinilai belum layak sejak baru dibangun namun sejak 6 September 2022 dengan dana swadaya dari kerama berhasil dipugar akan tetapi anggaran tersebut tidak mencukupi dan masyarakat beruntung Dana hibah sejumlah 100 juta yang diusulkan ke provinsi Bali bisa cari melalui panjangan tangan DPRD Bali IGK Kresna Budi yang digadang-gadang bakal Bupati Buleleng 2024. Diperkirakan anggaran pembangunan oleh 17 KK dan diperkirakan mencapai 170 juta namun belum sampai puncak ke upacara Ngenteg Linggih.

Menariknya upacara melaspas tempat suci (Pura Puseh milik Dadya Batukaru) dihadiri IGK Kresna Budi bersama pengurus Golkar PK Busungbiu dalam memberikan doa bersama, kehadiran Kresna Budi disambut dengan Tarian Baris oleh pengempon didampingi Kelian Dadya Ketut Kusuma, Majelis Alit Kecamatan Jro Putu Witaya, Ketut Hermawan yang juga digadang bakal maju ke DPDR Buleleng melalui Dapil Busungbiu dan Ketua Suka Duka serta ratusan kerama yang dilanjutkan persembahyangan bersama

Usai doa berama selaku wakil rakyat yang dipercaya dan didukung penuh dalam sambutan kepada kerama disebutkan Dana Hibah tersebut merupakan milik rakyat yang dibayar melalui pajak dan kembali ke rakyat.

“Adapun dana hibah itu namun berkat kuasa Tuhan dapat terlaksana rangkaian kegiatan upacara ini, dana hibah tersebut uang dari masyarakat bukan uang kami hanya cuman kami bis vasilitasi akan tetapi berkat doa kita semua.”papar Kresna Budi.

Melihat belum tuntas secara pasti upacara yang disebut piodalan Kresna Budi masih menganggap belum maksimal namun diperlukan perjuangan dari masyarakat setempat, pasalnya biaya yang disebut Ngenteg Linggih membutuhkan anggaran besar, namun pihaknya akan bekerja bersama dengan membangkitkan ekonomi masyarakat dengan program Pertanian dan Peternakan sehingga kesejahteraan masyarakat tercapai.

“Perjuangan belum sampai disini dan masih panjang karena tugas kita memelihara jangan sampai pura yang begitu bagus masyarakat tidak bisa memelihara untuk itu mari kuatkan ekonomi bagi yang mampu sih tidak masalah namun bagi yang kurang mampu kita pikirkan,”kata Ketua Komisi II DPRD Bali IGK Kresna Budi.

Kepada awak media selaku wakil rakyat bahkan sering bersuara dan sentil-sentil Pemerintah untuk bergerak bersama dengan tegas to foksi dari wakil rakyat sangat penting, padahal hari ini merupakan jadwal kunja keluar kota namun memilih turun ke masyarakat.

”Kita waktu kunja keluar kota hari ini bersama temen-temen tapi kepentingan masyarakat sangat utama makanya kami pilih sementara bertemu mereka,”jelasnya

(ds)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *