DaerahBanten

Apindo: Pengurangan Karyawan Pabrik pabrik Garmen dan Sepatu Besar  Bakalan Terjadi di Provinsi Banten

528
×

Apindo: Pengurangan Karyawan Pabrik pabrik Garmen dan Sepatu Besar  Bakalan Terjadi di Provinsi Banten

Sebarkan artikel ini

Tangerang, Faktaper.id -Pabrik-pabrik besar atau pabrik dengan jumlah buruh yang banyak di Provinsi Banten diyakini akan terjadi pengurangan lagi.

Sebelumnya pabrik produsen sepatu Nike PT Nikomas Gemilang dan pabrik produsen sepatu Adidas PT Parkland World Indonesia (PWI) di Kabupaten Serang, berikutnya sejumlah pabrik besar yang memproduksi sepatu dari brand ternama dan garmen di kawasan Tangerang juga akan melakukan pengurangan jumlah buruhnya.

“Faktanya mereka sudah punya pabrik di luar Banten beberapa tahun ini sudah jalan di sana,” ungkap  Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Banten Edi Nursalim, Selasa 17 Januari 2023.

Edi menyebut pabrik-pabrik dimaksud di antaranya PT Panarub dengan produksi sepatu olahraga Adidas dan PT Pan Brothers dengan produksi garmen. Keduanya disebut Edi sudah beberapa tahun ini menjalankan pabrik di Jawa Tengah.Disana karyawannya masing-masing pabrik itu sampai belasan ribu orang. UMK (upah minimum kabupaten/kota) rata-rata Rp2 juta.

“Keadaan dipersulit dengan upah minimum di Banten yang tidak mengakomodasi kepentingan perusahaan seperti pada upah minimum 2023 yang baru ditetapkan pemerintah dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 18/2022,” terangnya.

Namun demikian, sambung Edi, terhadap upah minimum tersebut saat ini Apindo sudah menempuh jalur hukum untuk penyelesaiannya.

Kedepan, kata Edi, yang harus menjadi perhatian serius para pemegang kebijakan di Banten adalah mengantisipasi kepindahan pabrik-pabrik besar di Banten ke luar Banten karena Banten iklim investasinya dinilai sudah tidak kompetitif.

“Kami pernah usulkan ke WH (Gubernur Banten 2017-2022 Wahidin Halim) supaya segera dibuatkan kawasan industri di Pandeglang dan Lebak. Kalau di sana ada kawasan industri, kenapa perusahaan harus pindah ke Jawa Tengah?” papar Edi.

Namun sayang, ungkap Edi, usulan tersebut tak berujung sampai saat ini. Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar yang saat ini memimpin Pemprov Banten disebut Edi, bahkan enggan bertemu dengan Apindo Banten.

“Saran kami segeralah dirancang perubahan RTRW (rencana tata ruang dan wilayah) di sana. Apalagi sekarang kan kalau akses sudah ada tol,” katanya.

Sekali lagi Edi menekankan, pindah dari daerah dengan upah minimum tinggi seperti Tangerang dan Serang ke daerah dengan upah minimum terjangkau seperti Jawa Tengah, adalah sebuah keniscayaan bagi perusahaan.Hal itu bahkan dilakukan oleh pengusaha-pengusaha dari luar Negeri seperti dari China, Filipina dan Vietnam. Saat di negaranya melarang upah murah, para pengusaha tersebut ramai-ramai memindahkan usahanya ke daerah berupah terjangkau di Indonesia.

“Perusahaan China, Filipina dan Vietnam yang terima order dari Adidas, Nike, itu juga pabriknya di Jawa Tengah mereka. Nah, bayangkan pengusaha kita di Tangerang atau Serang dengan order yang sama dari pemegang merek itu, bagaimana harus bersaing?” pungkas Edi.

[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *