Infotainmen

Sepuluh Tahun  Sebagai Turning Fashion Into Business, SFA Banyak Lahirkan Desainer Berbakat

295
×

Sepuluh Tahun  Sebagai Turning Fashion Into Business, SFA Banyak Lahirkan Desainer Berbakat

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Faktapers.id – Bersamaan merayakan 1 dekade perjalanan sepuluh tahun  sebagai Turning Fashion Into Business, SFA (Sparks Fashion Academy tunjukan kemampuan designer berbakatnya memamerkan karyanya di ajang pagelaran show terbesar tanah air, yakni Indonesia Fashion Week 2023, bertempat di JCC – Jakarta Convention Center, Jumat ( 24 Februari 2023).

Floery D. Mustika, selalu Founder & CEO SFA di sela acara menyebutkan “The Pacific Shore” by Sparks Fashion Academy, adalah tema yang diangkat untuk show kali ini, yang menceritakan keindahan dan kekayaan dari kepulauan dan laut Indonesia di daerah kepulauan Wallacea, Indonesia. Dimana tema ini diambil dari tema besar IFW 2023 yaitu “Sagara dari Timur”

“Sebanyak 27 koleksi busana dari berbagai lini busana yakni evening gown, ready to wear hingga modest wear ditampilkan dengan terinspirasi dari bentuk Dip Dye Wave, Ocean Sheers dan Oblique. Yakni gradasi warna laut yang berkilauan, derai ombak yang menari – nari membawa kegembiraan, serta beragam warna cerah dari biota laut, yang membawa pesona keindahan inspirasi tak terbatas, yang ditampilkan dengan sangat kreatif oleh 6 (enam) rising desainer SFA,” ungkapnya.

Keenam rising desainer SFA berbakat tersebut, sambung Floery, yaitu:

Berto Yosua, menampilkan rangkaian koleksi Evening Gowns yang didesain khusus untuk setiap kepribadian muse-nya. Siluet dan detail yang ditampilkan pun akan membuat kita terbuai seperti ombak yang menari – nari. Karya Berto memberikan sentuhan yang sangat personal sehingga pemakainya merasakan jati diri wanita yang lembut namun tetap stand out.

Giska Praditya dengan labelnya Khanza Maryam, yang sudah tidak asing lagi di industri fashion, salah satu brand modestwear syari’i yang terkenal dengan keindahan motif printing dan siluet elegan dalam setiap koleksinya. Gaun-gaun Khanza membawa imajinasi kepada kekayaan kepulauan Indonesia yang mempesona.

Itha Dantjie, dengan koleksi Ready-to-Wear yang apik dengan kombinasi kain khas Gorontalo dan styling aksesoris yang menarik, menjadi daya pikat tersendiri.

 

Lita Kusuma, dengan koleksi Ready-to-Wear Chic dengan yang menggabungkan antara efek draperi, kombinasi dengan kain Karawo khas Gorontalo, dan kreasi tekstil yang menambah kecantikan dari koleksi tersebut. Koleksi Lita diluncurkan untuk wanita yang berkelas namun menyukai citra diri yang unik dari busana yang dipakainya.

 

Livina Mirwadi, dengan koleksi Ready-to-Wear Creature, di mana highlight dari koleksi ini adalah siluet outer yang dibuat unik dan menyerupai derai ombak sesuai dengan tema dari The Pacific Shore – serta dipadu padangkan dengan kain Karawo khas Gorontalo.

Eka Adrianie, dengan koleksi Fashion Eksperimental yang menjadi ciri khas-nya. Perpaduan kain Karawo khas Gorontalo, dengan teknik manipulasi tekstil seperti lipit – lipit lampion, raw-edge finishing, dan detail menarik lainnya. Eka begitu kreatif mengolah kreasinya sehingga menjadi busanayang extra ordinary.

“Tentunya SFA sangat bangga menyaksikan karya Rising Desainer SFA di IFW 2023 sebagai ajang pesta fashion terbesar Indonesia. Pagelaran ini menjadi rangkaian kegiatan satu dekade SFA sebagai salah satu institusi fashion yang terus berkomitmen menghasilkan insan-insan fashionpreneur jati diri juara.”, terang Floery D.

“Selama satu dekade kami telah melahirkan ratusan lokal brand dan juga melatih ribuan UMKM. Tahun ini merupakan tahun breakthrough atau lompatan besar bagi kami, dimana sepanjang tahun ini SFA akan melakukan berbagai event dan program lainnya yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk memperkenalkan karyanya kepada publik secara luas” dan berujung menjadikan mereka lokal brand yang unggul” pungkas Floery menutup rangkaian show SFA di IFW 2023 ini.

[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *