DaerahJawa

Pemkab Klaten akan Gelar Prosesi Padusan di Omac, Arak 21 Kendi hingga Sebar Udik-udik

506
×

Pemkab Klaten akan Gelar Prosesi Padusan di Omac, Arak 21 Kendi hingga Sebar Udik-udik

Sebarkan artikel ini

Klaten, faktapers.id – Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Klaten, Sri Nugroho menyampaikan akan menggelar acara Tradisi Padusan di Obyek Mata Air Cokro (OMAC) di Polanharjo, pada 22 Maret 2023 yang akan datang.

Menurutnya, Padusan bagi masyarakat Klaten sendiri sudah merupakan tradisi yang diadakan setiap tahun. Setiap menjelang puasa banyak masyarakat yang melakukan Padusan. Dari sisi filosofi masyarakat Jawa diyakini padusan sebagai pembersihan diri secara fisik lahir maupun bathin.

Namun demikian, acara tradisi padusan dalam rangka menyambut Ramadan 1444 H ini pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten akan mengadakan prosesi arak-arakan membawa 21 kendi berisi penyatuan sumber mata air yang berbeda tempat.

Kepala Disbudporapar Kabupaten Klaten, Sri Nugroho mengatakan, 21 kendi tersebut diambil dari beberapa lokasi di Kabupaten Klaten seperti Umbul Brintik, Pluneng, Ponggok, Sigedang, Kemanten dan lainnya.

“Nantinya kendi akan diarak masuk ke lokasi padusan di bawa oleh Mas dan Mbak Klaten serta Paskibraka, setelah sampai di lokasi kemudian 21 kendi yang berisi air itu akan disatukan dalam gentong,” katanya, Selasa (14/3/2023).

Setelah selesai dituangkan dalam gentong baru, lanjut dia, Bupati Klaten didampingi Forkopimda mengawali prosesi padusan. Kemudian, acara pada siang harinya akan dimeriahkan hiburan berupa Orkes Melayu (OM) Kalimba.

“Tradisi padusan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mempersiapkan diri dalam menyambut ramadan 1444 H tahun ini, sekaligus untuk mempromosikan potensi obyek wisata di Kabupaten Klaten dalam pemenuhan target setoran pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata,” ungkapnya.

Selain itu, Sri Nugroho menjelaskan dalam acara tradisi padusan tersebut nantinya juga akan dilakukan sebar 200 apem dan udik-udik atau uang recehan yang dikemas. Pihaknya juga memastikan tidak ada kenaikan harga tiket masuk (HTM) dan diperkirakan animo pengunjung meningkat 10 persen.

(Madi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *