Jakarta, faktapers.id – Dari 20 pelabuhan terbesar di dunia, pelabuhan Tanjung Priok saat ini menempati rangking 9 dalam digitalisasi. Dengan digitalisasi pelayanan yang dilakukan telah menjadi lebih cepat dan efisien.
Kami akan terus mendorong dan mengembangkan pelayanan yang berbasis digital ini komit dilaksanakan.
Hal ini disampaikan Ir. Subagyo, MT. Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok pada acara publik ekspose di Jakarta ( 5/4/2023).
Dalam paparannya Subagyo mengatakan, ada beberapa program prioritas yang akan dilakukan yaitu Penanganan Limbah B3, Tarif Jasa Kepelabuhanan, Penataan Ekosistem Logistik Nasional (NLE), Terminal Booking System dan Angkutan Laut Lebaran 2023.
Dijelaskannya, penanganan limbah B3 telah dilakukan kolaborasi antara regulator dan operator Pelindo. ” Sistim monitoring penanganannya telah berjalan dengan Pelindo, sesuai dengan SOP pengelolaan limbah B3 operasional kapal. Pelayanannya akan terus kita dorong agar lebih baik lagi”, jelas Subagyo.
Berkenaan dengan tarif jasa kepelabuhanan dikatakannya, yang berlaku saat ini publikasinya masih kurang. ” Tarif akan di publikasikan di website oleh Pelindo untuk semua terminal. Saat ini sedang berproses”, jelasnya
Kemudian, tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional (NLE) yang menyangkut Inaportnet, SSM Pengangkut & Single Billing, Simon TKBM, STID & DID, telah dilakukan dimana hasilnya pelayanan telah makin cepat dan makin efisien.
Sedangkan utk Terminal dan Booking System (TBS) saat ini telah dilakukan uji coba. Perubahan memang harus dilakukan untuk menjadi lebih baik.
Inti dari TBS adalah untuk mengurangi antrian di pelabuhan.
“Jadi truk datang hanya untuk mengantar dan mengambil muatan.
Kami telah melakukan sosialisasi TBS dengan stake holder yang ada diantaranya Asosiasi terkait”, kata Subagyo.
Untuk memastikan penataan dan pendataan anggota TKBM akan di lakukan melalui Sistim Monitoring TKBM. “Akan kita lakukan penataan dan pendataan anggota TKBM secara akurat”, jelas Subagyo.
Angkutan lebaran 2023
Sementara untuk angkutan lebaran 2023 diprediksi jumlah penumpang melalui Priok pada angkutan lebaran tahun 2023 akan turun 10,59 persen dari pemudik tahun 2019, dan naik 130 persen dari tahun 2022.
Sedangkan kesiapan armada yaitu PT Pelni 9 kapal dgn kapasitas 15.419 penumpang dan PT BMNL 5 kapal dgn kapasitas 1.175 penumpang dan PT Bukit Merapin dgn 5 kapal Ro-Ro.
X Ray/ Hi-co Scan
Kepastian akan keselamatan dan kenyamanan penumpang di atas kapal harus diperhatikan. “X Ray yang ada saat ini di Terminal Penumpang Nusantara akan kami cek agar berfungsi dengan baik”, kata Subagyo.
Dijelaskannya, untuk keamanan penumpang diatas kapal kehadiran X Ray atau Hico Scan sangat diperlukan. ” X Ray itu perlu untuk memastikan di dalam tas barang bawaan penumpang itu tidak ada barang yang dilarang.Apalagi terminal sekelas Priuk”, ungkap Subagyo.
“Sebagai pelabuhan utama akan kita pastikan bahwa X Ray yang ada berfungsi dengan baik demi keamanan dan kenyaman penumpang di atas kapal”, tutup Subagyo.
(Han)