Jakarta, Faktapers.id -Ditengah era globalisasi budaya betawi semakin hilang. Salah satunya dodol betawi ini bagian dari budaya betawi jakarta barat yang sudah langka.
Melihat kondisi ini Syarifudin akrab dipanggil Ferry anggota Komisi A DPRD DKI, Fraksi Gerindra tergerak hatinya untuk melestarikan kuliner khas Betawi dengan menggagas kegiatan mengaduk dodol Betawi bersama melibatkan ibu ibu rumah tangga di lingkungan RT.005/RW.08 Kembangan Utara Jakarta Barat, Sabtu (51/4/2023).
“Kegiatan imi juga dilakukan para ibu bu tetangga agar tercipta kebersamaan. juga untuk melestarikan budaya Betawi. Nanti dodolnya jika sudah jadi langsung dibagikan ke tetangga yang membantu pembuatan dodol ini,” terang anggota dewan yang peduli dengan budaya Betawi disela kegiatan ibi ibu mengaduk dodol.
Lebih lanjut Ferry menjelaskan bahwa zaman dahulu dodol ini salah satu makanan favorit, tapi kini sudah sulit ditemukan pada saat lebaran idul fitri.
“Saya mencoba melestarikan kue dodol ini dengan mengadakan ngaduk dodol bersama warga sebanyak 4O liter ketan,” ungkapnya.
Perlu diketahui Dodol Betawi adalah jenis dodol khas suku Betawi berwarna hitam kecoklatan dengan variasi rasa yang lebih sedikit daripada dodol dari daerah lain. Dodol betawi umumnya dibuat sebagai penganan khusus untuk pesta, bulan Ramadan, Idul Fitri atau Idul Adha. Terutama menjelang hari raya.
Rasa dodol betawi hanya terdiri dari ketan putih, ketan hitam dan durian. Proses pembuatan dodol betawi sangat rumit. Bahan baku pembuatan yang terdiri dari ketan, gula merah, gula pasir dan santan harus dimasak di atas tungku dengan kayu bakar selama 8 jam.
(uaa)