DaerahJawa

Jelang Pemilu 2024, PSI Mulai Panasi Mesin Partai

×

Jelang Pemilu 2024, PSI Mulai Panasi Mesin Partai

Sebarkan artikel ini

Klaten, faktapers.id – Gelaran pemilihan umum (Pemilu) baru akan dihelat pada tahun 2024 mendatang. Namun sejumlah partai politik (Parpol) mulai menyusun strategi dan bergerak dalam menyongsong pesta demokrasi tersebut.

Para partai politik sudah mulai sibuk memanasi mesin mereka. Ada yang sudah berani memasang target, bahkan ada juga yang masih santai dengan alasan memilih untuk rapat terlebih dahulu.

Misalnya saja Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Mereka telah memasang sejumlah target pada pemilu serentak 2024. Salah satunya yakni target kursi di DPRD Provinsi Jawa Tengah.

“Kami targetkan setidaknya ada empat kursi untuk kader kami di dewan provinsi,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Jawa Tengah, Yuli Zuardi Rais, disela kegiatan silaturahmi ramadan, di Klaten, Minggu (16/4/2023).

Target tersebut dipatok oleh PSI untuk daerah pemilihan (Dapil) yang punya kans besar dari pemilu tahun 2019 yang lalu, bahkan untuk merealisasikan target tersebut saat ini pihaknya mulai bergerak untuk menyeleksi kader.

“Kami sedang menyiapkan semua bacaleg diseluruh provinsi dan kabupaten maupun kota. Untuk tahapan, PSI sendiri sudah seleksi wawancara baik langsung maupun by online dan tinggal menunggu bagaimana tahapan pemilu berikutnya,” ungkap dia.

Yuli optimistis target pada pemilu serentak 2024 mendatang bisa terwujud. Dia sudah berharap ke tiap kader bisa bekerja untuk rakyat. Menurut dia, intinya syarat khusus tiap kader yaitu mau bekerja untuk rakyat dan dikenali oleh rakyatnya.

Sementara itu, Ketua PSI Kabupaten Klaten, Yusuf Andi Pratama mengungkapkan bahwa PSI berkomitmen sebagai rumah untuk merumat serta merawat keberagaman, alasanya perbedaan setelah dirawat tidak ada celah untuk memecah persatuan.

“Dalam keanggotaan di PSI Klaten ini bervariasi baik dari background ojol, pengacara dan lainnya menyatu dengan tujuan yang sama untuk memperbaiki dan mengisi ruang kosong. Anak muda harus ikut serta jadi obyek,” terang Andi.

Anggota PSI yang kebanyakan dari kaum muda ini, imbuh dia, tidak dituntut rapi dan keren, akan tetapi prinsip terpenting kerja. Menurutnya, kerja merupakan bukti, bukan setelah menjadi DPR saja, namun sekarang harus bisa membuktikan kerja pada masyarakat.

“Buat apa tampang keren dan rapi kalau tidak bisa kerja. Kami membuktikan pada masyarakat bisa bekerja. Kalau soal duwit sementara sekarang kami kalah, tetapi kalau soal aksi nyata bisa dilihat kehadiran kerja PSI ditengah warga masyarakat,” tandasnya.

(Madi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *