Singaraja.Faktaper.id– Kerama Adat Desa Kaliasem , Kecamatan Banjar/Buleleng ramai datangi pesisir pantai desa setempat untuk menata kawasan yang mulai kumuh bahkan berjamur warung-warung yang tidak jelas.
Kedatangan kerama Selasa (25/4) pukul 09.10 wita yang sebelumnya berawal dari adanya bangunan kecil berdiri dan tidak jelas diduga pemilik tanpa koordinasi dengan pihak adat maupun dines hal itu menjadi perhatian besar melihat kawasan tersebut kumuh.
Kerama adat datang dikoordinir Nyarikan Desa Adat, Komang Budiada, Bendesa Adat (Nyoman Mertantra), salah satu anggota DPRD Buleleng Widana asal Kaliasem dan pelaku wisata Nyoman Arya Astawa, bahkan Pol PP kecamatan Banjar , Polisi intel hadir . Yang mana sebelumnya resah anak pantai Desa Kaliasem Kecamatan Banjar terhadap wilayah pesisirnya dengan berjamurnya usaha-usaha yang kurang tertib bahkan mencoreng nama desa dan di viralkan warga akibat terhalang untuk melintas padahal pesisir pantai merupakan fasilitas umum bukan milik sendiri.
Nyarikan Desa Adat, Komang Budiada terhadap penataan pesisir Kaliasem dan tindak lanjut kedepan agar pesisir bersih sehingga diminati wisatawan mengungkapkan,”Dengan kondisi pantai yang mulai kurang tertata dan sedikit kumuh dilokasi sudah kita bersihkan tadi bersama kerama adat terhadap bangunan liar dan menggangu lingkungan. Jadi kedepan kita desa Adat kaliasem dan pelaku pariwisata yang akan merangcang bagaimana teknis dan rancangan kedepan terhadap sistem pengelolaan pesisir,”ujar Komang Budiada.
Pengelolaan kawasan dengan didirikan bangunan non permanen untuk UKM masyarakat sekitar, “Kemudian bagaimana bentuk bangunan non permanen yang nantinya kita dirikan untuk pelaku UKM terutama yang bergelut di bidang wisata jadi masyarakat bisa mengelola dan dari sisi wisatawan nyaman melintas . Ini semua untuk kepentingan kita bersama baik pemerintah maupun warga kita sendiri, “papar Komang Budiada.
Belakangan ini pesisir pantai Kaliasem yang berdampingan dengan Lovina Kalibukbuk, Pemerintah Buleleng setiap tahun serning menggunakan kawan tersebut sebagai tempat ajang Festival guna mempromosikan pariwisata Lovina. Ada bangunan liar dan sudah dibongkar pemiliknya lebih awal
Selaku pelaku pariwisata Nyoman Arya Astawa alias Mang Dauh pengelola Restaurant Spaice Beach Club di kawasan pesisir Kaliasem mengatakan kawasan setempat mulai terlihat kumuh perlunya penataan dan kenyamanan demi meningkatkan daya tarik wisatawan mancanegara yang berlibur ke Lovina.
“Penataan kawasan Lovina yang ada di pesisir Kaliasem ini nantinya kita tetap melakukan kolaborasi dengan semua stik holder baik desa dinas, adat dan pemerintah, karena menjaga Eksistensi budaya terutama pariwisata Lovina biar tidak kumuh tentu harus dilakukan secara bertahap untuk menjadi yang lebih baik. Nah sesuai kesepakatan nantinya kita berikan pemahaman/edukasi kepada semua pihak yang berkaitan dengan pelaku wisata agar saling memahami karena ini untuk kebersamaan kita semua bagaimana menjaga kawasan dan ini akan segera kita buatkan perarem adat, “papar Nyoman Arya Astawa.
(ds)