DaerahBali

Banyak Kejanggalan Pengiriman Babi Via Pelabuhan Gilimanuk, Ketua Komisi II Evaluasi Mekanisme Dari Bali

356
×

Banyak Kejanggalan Pengiriman Babi Via Pelabuhan Gilimanuk, Ketua Komisi II Evaluasi Mekanisme Dari Bali

Sebarkan artikel ini

Singaraja.Faktapers.id – Pelabuhan Celukan Bawang,Gerokgak,Buleleng dianggap jalur strategis dan sesuai aturan pengangkutan hewan ternak secara port to port.

Jalur baru perdagangan hewan ternak babi,Sapi keluar pulau Bali ke kawasan Kalimantan,upaya itu kini terus berlanjut.Peternak dan pengusaha Bali kembali melakukan ‘ekspor’ babi secara besar-besaran untuk memenuhi pesanan didaerah tersebut. Terlihat 2.000 ekor Babi Rabu (17 s/d 18/05/2023) diangkut dengan dua kapal, 1 kapal kayu mengangkut 400 ekor dan 1 Kapal besar mengangkut 1.600 ekor

Pantau Fakta, dai hari Selasa,Rabu disayangkan masih saja ada pengiriman tak mematuhi aturan mengirim melalui jalur Pelabuhan Gilimanuk untuk ke luar Bali bahkan hasil tes darah dari hewan tersebut belum dikeluarkan mengingat penyakit HSF masih menghantui di pulau jawa.

Pantauan di Pelabuhan Celukan Bawang kapal layar motor (KLM) Sandang Pangan asal Pelabuhan Sintete Kalimantan Barat (Kalbar) direncanakan akan memuat sebanyak ratusan ekor babi dari Dermaga 3 Pelabuhan Celukan Bawang.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas IV Celukan Bawang, I Gusti Agung Komang Arbawa mengatakan Pelabuhan Celukan Bawang memang dirancang untuk menjadi pelabuhan barang sehingga sangat layak untuk dijadikan salah satu lokasi keluar masuknya barang dari jalur laut.Dan belakangan kapasitasnya bertambah seiring minat wisatawan yang berkunjung lewat pelabuhan meningkat dengan menjadi dermaga tambat kapal pesiar (cruise). “Secara umum Pelabuhan Celukan Bawang sangat layak dijadikan tempat aktivitas pengiriman barang maupun ternak,”kata Agung Arbawa.

Sementara Ketua Komisi II DPRD Bali IGK Kresna Budi yang sangat berharap pengoperasian Pelabuhan Celukan Bawang untuk sesegera mungkin dapat di optimalkan seseuai harapan Gubernur Bali dan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar yang bekerja sebagai buruh TKBM . Terhadap beberapa truk pengangkut babi keluar Bali melalui pintu Pelabuhan Gilimanuk yang sempat diperiksa ditemukan surat izin dari Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu Pemprov Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk memasok babi dari Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk.
Atas temuan itu Kresna Budi mengaku akan melakukan evaluasi regulasi agar pengiriman dilakukan antar pelabuhan untuk menghindari berbagai kemungkinan penyebaran penyakit seperti virus African Swine Faver (ASF) yang saat ini tengah merebak di Batam. “Kita akan perbaiki disisi regulasinya agar pengiriman (babi) keluar Bali dilakukan di satu pintu saja di Pelabuhan Celukan Bawang,”ujarnya.

Terhadap tes darah dari hewan Babi yang tidak dimiliki pengusaha guna menyebarkan hewanya, Kresna Budi mengatakan,”Kok bisa Gilimanuk terus dilakukan penyebrangan babi, selain mencemari pengguna atau penumpang juga tes darah belum dimiliki kenapa bisa lewat, kalau bilang tidak tahu tidak mungkin. Kalau ada suratnya pun pasti palsu, “kata Kresna Budi.

Penyebrangan hewan Babi melalui jalur Gilimanuk menurut kata drh.I Putu Terunanegara, MM selaku Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dikonfirmasi penyebranan babi dikatakanya sesuai SOP, “Itu sudah sesuai SOP ada pengujian darah ada ijin rekomendasi pemasukan dan pengeluaran, vaksinasi FMK dari pemprov Bali dan memenuhi persyaratan,”kata Terunanegara

Dari informasi oknum pengusaha/pengirim, pengeluaran hewan babi melului jalur Gilimanuk tidak dilakukan tes Darah .Namun Putu Terunanegara membantah, “saya sudah cek kelapangan sudah dapat infonya dan petugas kami dilapangan tidak mungkin melakukan hal-hal tidak benar. Kalau emang bener itu kesalahan petugas saya,”dalih Terunanegara.

(ds)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *