Patut Diapresiasi, Polwan Briptu Rika Bersama Suami Dagang Es Usai Berdinas
Sebarkan artikel ini
Dibaca :332
Grobogan, Faktapers.id – Meski kini pedagang es teh kian menjamur di Kabupaten Grobogan, namun Briptu Rika Melani tetap mencoba untuk berjualan es teh dengan brand Melani Es Teh Ndeso. Bahkan, dari hanya berjualan es teh tersebut, dirinya mampu untuk mempekerjakan 2 orang warga setempat untuk membantunya dalam berjualan.
Setiap harinya, usai berdinas sebagai Staff Sium Polsek Penawangan Polres Grobogan, Briptu Rika Melani mengubah seragam dinasnya menjadi daster untuk ikut membantu berjualan es teh.
Beberapa usaha yang dimulai sejak lima tahun yang lalu itu masih berkembang hingga dirinya sudah menikah dan memiliki anak. Bahkan, mimpinya untuk membangun store aksesoris kepolisian dan Bhayangkari pun sudah terwujud di Desa Pengkol, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan.
” Mulai berjualan es teh cup ini mulai tiga bulan lalu. Alhamdulilah, antusiasnya luar biasa,” ujar Briptu Rika Melani.
Di depan store-nya yang berlokasi di Jalan Raya Danyang – Pengkol, Dusun Tegalsari ini, Rika Melani berjualan es teh dibantu dua karyawannya.
“Saya tipenya nggak bisa diam. Pulang dinas, langsung ngurusin dagangan. Begitu juga dengan suami. Sama-sama jadi Polisi, tetapi setelah di rumah, kami fokus sama dagangan,” ujar Briptu Rika Melani.
Bersama sang suami, Brigadir Rizqi, bahu-membahu untuk berjualan es teh. Apalagi jika hari Jumat tiba, mereka sibuk membuat racikan es teh yang sepet, wangi, manis dan segar.
“Setiap hari Jumat, saya mengadakan open donasi dan banyak temen-teman yang ikut juga nama gerakannya yaitu #gerakanjumatberkahsedekahesteh,” ujar Rika Melani yang selalu update kegiatan berjualan es tehnya di TikTok dan Instagram.
Sadar bisnis es teh semakin banyak yang meminati, Rika Melani tidak pernah memasang target untuk penjualan es teh produknya.
“Kadang sepi, kadang ramai. Kita pernah juga dapat pesanan juga paling banyak 350 cup,” ujar Rika Melani.
Tidak hanya es teh original saja yang dijual Rika Melani. Namun, ibu dari Raisya Ananda Putri ini juga menjual berbagai varian rasa es teh dengan harga mulai dari Rp3 ribu sampai dengan Rp8 ribu.
“Ada milk tea, ada leci tea, ada varian strawberry dan lainnya,” ujar Rika.
Rika menuturkan, prinsipnya dalam berjualan es teh ini. Bahkan, dirinya mengatakan rejeki tidak akan kemana meskipun banyak yang berjualan es teh cup di sekitarnya.
“Larisnya dagangmu tak mengurangi jatah rejekiku. Sepinya daganganmu tidak menambah rejekiku. Jadi, rejeki itu tidak akan kemana,” ujar Rika Melani.
Meski harus bersaingan dengan penjual es teh lain, Rika Melani justru menggunakan kesempatan itu untuk mengajak para penjual es teh menggunakan brand mereka sendiri pada wadah cup-nya
“Jadi beberapa ada yang jualan es teh cup di sekitar saya dengan awalnya hanya pakai cup biasa tanpa brand. Kemudian, saya bikin peluang menawarkan cup sablon dengan brand mereka dan sampai sekarang mereka masih memesan lewat saya,” ujarnya.
Jika ditanya motivasi berjualan meskipun secara penghasilan dirinya dan sang suami sebagai polisi mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari, justru keduanya ingin mewujudkan cita-cita mulia.
“Pengen membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya untuk mereka yang butuh pekerjaan. Alhamdulilah, pelan pelan saya punya dua karyawan,” ujarnya
“Jika usaha ini berkembang lebih banyak lagi, maka akan bertambah juga karyawan yang mau bekerja sama dengan kami,” tambah Rika Melani yang selalu mendapat support dari keluarga besarnya.
Mahasiswa Magister Kenotariatan Untag 1945 Semarang ini semula sempat ditentang oleh orang tuanya untuk berjualan es teh.
Namun, dukungan sang suami dan anak menjadikan dirinya akhirnya bertekad jualan es teh.
“Disuruh ngurusin suami dan anak saja sama fokus kuliah S2. Tetapi saya tipe yang tidak bisa diam dan tidak suka menghamburkan uang, mending dipakai untuk usaha dari rumah dan hasilnya bermanfaat bagi banyak orang,” tutup perempuan kelahiran Mei ini.