Nasional

KSAD Jenderal Dudung  Menegaskan  Penambahan Kodam Tiap Provinsi Berkaca Pada Transformasi Institusi Kepolisian

213
×

KSAD Jenderal Dudung  Menegaskan  Penambahan Kodam Tiap Provinsi Berkaca Pada Transformasi Institusi Kepolisian

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Faktapers.id – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman me wacana penambahan komando daerah militer (kodam) di tiap provinsi bukan masalah perang dan tidak perang.

Hal itu ditegaskan Dudung kepada wartawan di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Bantul, DIY, Senin (21/5/2023) menjawab kritikan soal wacana penambahan komando daerah militer (kodam) di tiap provinsi padahal Indonesia sedang tidak lagi berperang.

Dudung kemudian menjelaskan rencana penambahan kodam mulanya disampaikan oleh menteri pertahanan kepada Dudung selaku Kepala Staf TNI AD. Wacana ini, menurut dia, berkaca pada transformasi institusi kepolisian.

“Menyampaikan kepada kepala staf AD, ini perlu dibuat kodam karena polisi kan dulu ada tipe A, tipe B, tipe C. Tipe C itu (dipimpin) kolonel, tipe B brigjen, tipe A itu mayjen. Sekarang (kepala) polisi di setiap provinsi sudah bintang dua semua. Nah sementara angkatan darat masih kolonel, danremnya itu,” ungkap Dudung.

Sementara, sambung Dudung, tak setiap provinsi memiliki kodam yang dipimpin oleh seorang pangdam. Dia mencontohkan Kodam II/Sriwijaya yang meliputi wilayah Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung.

Mantan Pangdam Jaya ini pun menyebut wacana penambahan kodam sebagai respons tuntutan perkembangan zaman.

“Kita kan di setiap provinsi kan tidak semuanya pangdam, ada seperti di Lampung, itu provinsi. Kapoldanya (Lampung) bintang 2, danremnya bintang 1, artinya tuntutan zamannya juga seperti ini. Sekarang sudah begitu kompleks permasalahan, maka perlu di masing-masing perlu ada kodam,” terangnya.

Menurut Dudung wacana setelah disampaikan kepadanya lalu diteruskan dan disetujui oleh Panglima TNI. Kini, usulan ini tengah digodok oleh Mabes TNI sebelum nantinya dilanjut ke meja Kementerian Pertahanan.

“Kemhan kan nanti ke menPAN (MenPAN RB), menpan ke presiden,” pungkasnya.

Sebelumnya, kritik wacana penambahan kodam di setiap provinsi dilontarkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Kritik itu disampaikan Megawati saat memberikan sambutan acara Peluncuran Buku di Hari Jadi ke-58 Lemhannas RI Tahun 2023, Sabtu (20/5).

“Katanya mau dibuat di tiap tempat, kodam, Pak sudah lah dulu Pak. Ini enggak ada perang, satu. Kedua, apa kita juga mau perang?” ucap Megawati.

Di hadapan para pejabat dan peserta didik Lemhanas dari unsur TNI/ Polri, Megawati awalnya mengingatkan soal perjuangan para pendiri bangsa. Mulai dari Bung Karno, Bung Hatta, Sutan Sjahrir, hingga Bung Tomo.

Megawati juga mengenang masa kepemimpinan sang ayah Sukarno saat menjadi Presiden RI. Ia menuturkan dahulu tak ada kodam, tapi laskar-laskar.

Laskar-laskar itu disebutnya berfungsi untuk menjaga keutuhan negara. Ia mengatakan saat ini lebih baik mengantisipasi atau menghindari perang.

“Angkatannya harus bagus, jangan mau-maunya sendiri, memperkaya diri,” tuturnya.

[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *