Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut partainya dan PDIP memiliki jejak riwayat yang sama dalam kancah perpolitikan Indonesia. Salah satunya, mereka sama-sama pernah menjadi ruling party alias partai penguasa dan partai oposisi.
PDIP misalnya menang dua kali berturut-turut pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019, dan dalam dua periode itu Demokrat bertindak sebagai oposisi.
Sedangkan Demokrat unggul dua periode sebelumnya atau pada Pilpres 2004 dan Pilpres 2009, kala itu posisi PDIP adalah oposisi.
“Saya berdua tadi sambil menikmati bubur di ruang Nusantara Plataran ini banyak berbagi cerita dan juga pengalaman termasuk gagasan,” kata AHY usai bertemu Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Hutan Kota Plataran, Jakarta Pusat, Minggu (18/6).
AHY juga tak menampik bahwa sejak 2004, seringkali banyak orang menganggap bahwa hubungan dan PDIP tidak akur. Namun ia menyatakan saat ini mereka tidak ingin membahas masa lalu.
“Bagaimanapun PDIP dan partai Demokrat ini merupakan dua partai yang punya pengalaman sebagai the ruling party, tapi juga sebagai partai oposisi,” imbuhnya.
AHY mengatakan dalam kancah perpolitikan ke depan, perbedaan yang menyebabkan kondisi pecah belah bangsa harus dihilangkan. Ia pun menilai dirinya dan Puan sebagai generasi muda memiliki kewajiban untuk membangun komunikasi yang sejuk.
Putra sulung Presiden RI ke-6 SBY ini pun berharap pertemuan Demokrat dan PDIP selanjutnya tak hanya melulu soal Pilpres, melainkan isu kebangsaan dan kerakyatan yang perlu dirajut bersama-sama.
“Walaupun sekali lagi belum selalu pasti pada posisi dan sikap yang sama, tetapi InshaAllah untuk bangsa dan negara, politik rekonsiliasi semacam ini sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh masyarakat Indonesia,” ujarnya.
(khr/dna)