DaerahJawa

Tak Ingin Bebani Orang Tua, OSIS SMPN 1 Jogonalan Gelar Perpisahan Siswa Secara Mandiri

1175
×

Tak Ingin Bebani Orang Tua, OSIS SMPN 1 Jogonalan Gelar Perpisahan Siswa Secara Mandiri

Sebarkan artikel ini

Klaten, faktapers.id – Akhir-akhir ini tengah ramai menjadi perbincangan di kalangan masyarakat. Menyambut perpisahan murid dari tiap jenjang pendidikan agaknya membuat biaya kebutuhan orang tua membengkak. Ini karena tiap sekolah tengah merayakan hari kelulusan siswa-siswinya dan berlomba-lomba membuat acara yang terbaik.

Masalahnya, pihak wali murid mesti menyediakan sejumlah uang sebagai bentuk partisipasi dalam acara wisuda anaknya. Hanya saja nominal yang ditetapkan pihak sekolah kerap kali menjadi ajang adu mulut para orang tua, dengan iming-iming bahwa acara tersebut hanya sekali seumur hidup.

Namun hal itu semua tidak berlaku di SMP Negeri 1 Jogonalan, Kabupaten Klaten. Pasalnya, penyelenggaraan pelepasan dan perpisahan siswa dilakukan sepenuhnya oleh Pengurus OSIS setempat. Dari pengadaan gedung, konsumsi hingga anggaran OSIS telah menyiapkan jauh sebelumnya.

Ketua Panitia sekaligus OSIS SMP Negeri 1 Jogonalan, Febri Sadewa Sriyantoro mengatakan dalam persiapan acara ini dibutuhkan waktu sekitar satu bulan. Mulai mencari gedung, perlengkapan asesoris, dekorasi serta banner hingga kesiapan anggaran. Dia mengaku semua disiapkan dan dikerjakan oleh siswa.

“Sumber anggaran untuk kegiatan ini udah disiapkan mulai awal sejak kelas VII dari hasil pengumpulan uang tabungan setiap 2 minggu selama 3 tahun. Selain sumbangan dari pihak sekolah, setiap kelas IX memberi kontribusi sebesar Rp2 juta,” terang panggialn akrab, Dewa ini disela kegiatan, Senin (19/6/2023).

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Jogonalan Klaten, Endah Sulistyowati menuturkan kegiatan pelepasan siswa ini berbeda dengan sekolah yang lain. Menurut dia, acara tersebut tidak ada pungutan dari orang tua siswa karena sekolah ini menggunakan managemen berbasis aset.

“Jadi aset sekolah apa yang bisa dikerjakan. Untuk itu semua diserahkan ke siswa, dari program awal tahun diadakan diskusi dengan orang tua untuk menentukan rencana dan anggaran kegiatan sekolah, sehingga pada waktu penyelenggaraan sudah matang tinggal pelaksanaan didampingi guru yang dipilih oleh siswa,” tandasnya.

Hakikatnya, lanjut Endah, setiap orang tua pasti ingin acara perpisahan atau kelulusan berkesan baik bagi murid, orang tua, maupun guru. Ia menilai hanya saja mungkin perlu disesuaikan dengan keadaan ataupun kesiapan yang matang, baik perencanaan anggaran hingga pelaksanaan kegiatan supaya orang tua tidak terbebani.

“Tanpa biaya yang besar pun, sebenarnya acara kelulusan masih tetap bisa terlaksana. Bukan semata-mata karena gedung yang mewah, tapi bagaimana cara kita memaknai acara kelulusan tersebut melalui tiap pentas seni yang dibawakan oleh anak-anak kita di depan orang tuanya langsung, itu membanggakan,” ucap dia.

Pantauan dilapangan, acara perpisahan dan pelepasan dilaksanakan di Gedung Serbaguna, Kompleks Balai Desa Ngering. Adapun acara diisi dengan pertunjukan kesenian siswa, mulai dari tari hingga menyanyi. Tak begitu mewah, tetapi cukup sebagai kenangan bersama guru dan teman-teman siswa. (Madi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *