Singaraja.Faktapers.id –Ada ada saja mengatasnamakan sebuah Yayasan seorang anak perempuan Putu Nita Satrini (8) asal Dusun Bukit Sari desa Tegal Linggah/ Sukasada yang duduk di bangku kelas II SD Pancoran Desa Panji Anom. Diviralkan ada dugaan guna mendapat keuntungan follower sehingga netizen memberikan donasi puluhan juta.
Diketahui Putu Nita Satrini (8), dan adiknya Kadek Sri Darmayani (3) yang dua bersaudara tinggal bersama neneknya bernama Cita Nadi (80) dan diasuh juga oleh bibik dan pamanya.
Dalam video tersebut yang di buat pada bulan Mei lalu, seseorang menyuruh Putu Nita Satrini berpakian SD berskenario menjual kerupuk dan tisu makan dijalan akibat Nita diusir dari toko. Kenyataan sebenarnya anak tersebut yang tinggal di pedalaman desa tidak seperti itu, menurut keterangan bibiknya yang berhasil digali keteranganya oleh tim media Faktapers Minggu (23/7) dirumah yang bersangkutan menyebutkan, “Seseorang itu datang kesini sambil membawa uang 250 ribu, anak saya disuruh beli Krupuk kemudian Nita disuruh berpakian SD dibuatkan video dijalan dengan mengatakan berjualan krupuk dan Tisu kemudian makan dijalan lalu diviralkan seperti itu,”papa bibik Nita.
Menurutnya lagi, pembuatan video tersebut diduga terlalu melebihi dan tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi,”seperti keponakan kami dijual untuk mencari keuntungan yayasan, dan disebarkan ke Fecebook berapa orang yang mengetahui itu. Tidak benar berjualan krupuk dikatakan berjualan,”sedih bibik Nita bersama Nenek Cita.
Wajah polos dan lugu adik Putu Nita membuat netizen lebih percaya untuk menyalurkan berdonasi kepada penggalang dana, dikabarkan hasil donasi kepada Nita sudah terkumpul 35 juta lebih dari 568 orang hanya dalam waktu 55 hari.
Adanya video yang tidak sesuai dengan kenyataan kendati kehidupan keluarga tersebut masih serba kekurangan pihak keluarga Nita dan Desa Dinas Tegallinggah harus bertindak untuk melaporkan oknum pembuat video ke Polsek Sukasada,
Kanit Reskrim Polsek Sukasada Iptu Kadek Robin Yohana dikonfirmasi mengatakan, “Laporan terkait berita bohong video anak sekolah yg di bilang jualan kerupuk padahal gak jualan kerupuk dan ada donasinya yg dibuat dan diunggah oleh akun yayasan masih dalam penyelidikan, segera kita konfirmasi ke Yayasan tersebut,”papar Kanit Reskrim
Kendati kehidupan serba kekurangan namun keluarga tersebut tak pantang menyerah menghadapi hidup untuk mengasuh Putu Nita Satrini dan adiknya Kadek Sri Darmayani sampai di bangku SMA yang ditinggal ayahnya meninggal (Almarhum) beberapa bulan kebelakang namun ratapan kedua anak tersebut juga harus diterimanya ibu kandungnya lebih memilih pergi mencari suami baru.
Pihak Desa Tegallinggah melalui Kades I Ketut Mudarna yang lazim dipanggil pak Lempung merasa peduli selama ini dan sangat menaruh perhatian bahkan program Desa melalui PKH digelontorkan kepada keluarga Putu Nita Satrini kini angkat bicara,
“Karena tidak sesuai fakta dilapangan akhirnya pihak keluarga melaporkan ke Polsek Sukasada. Kami juga selaku kades sangat keberatan dicemarkan nama anak atau warga kami makanya kami dampingi pelaporan tersebut. Ini tidak sesuai dengan faktanya kalau sesuai malah kami dukung. Memang benar ayahnya meninggal dan ibunya cerai tetapi jangan dong dibuat viral dengan mengatakan yang tidak sesuai, kami selama ini sangat peduli bahkan program desa seperti PKH berikan sejak ayahnya meninggal sampai saya ingin anaknya sukses ketingkat SMA mau saya taruh di Yayasan untuk kami sekolahkan tetapi karena keluargnya berjanji dan sangat sayang dengan dua anak itu tidaklah diberikan untuk kami asuh”papar Kades sembari sedih.
(ds)