Klaten, faktapers.id– Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB) Puspetasari mengadakan Training of Trainer (ToT) dengan mengusung tema “Pengarusutamaan Inklusif Disabilitas dalam Sektor Bisnis Pakan Ternak”. Kegiatan ini didukung penuh oleh PRISMA (The Australia-Indonesia Partnership for Promoting Rural Incomes through Support for Markets in Agriculture).
Pelatihan ini mendatangkan narasumber dari YAKKUM, selaku konsultan KJUB Puspetasari untuk mengembangkan strategi bisnis yang inklusif terhadap penyandang disabilitas. Pelatihan diikuti pengurus, pengawas koperasi, jajaran direksi, manager, serta staf marketing. Bertempat di Griya Mbah Lurah, Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Klaten.
Kegiatan ini merupakan satu dari serangkaian upaya KJUB Puspetasari dalam menciptakan iklim bisnis yang inklusif, khususnya bagi penyandang disabilitas dan sebagai upaya perusahaan dalam mewujudkan KJUB Puspetarasi yang inklusif, yang dimulai dengan memberikan wawasan dan pemahaman yang tepat serta menyeluruh bagi insan KJUB Puspetasari mengenai; pengertian disabilitas, ragam disabilitas.
Hambatan Disabilitas, Cara berinteraksi dan berkomunikasi dgn penyandang disabilitas, Inklusi disabilitas dan strategi menjadi perusahaan yang inklusif dan yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana membangun kapasitas dari tim bisnis KJUB Puspetasari sehingga mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan organisasi penyandang disabilitas dari berbagai level di pasar.
Setelah pelatihan ini, pendampingan dari YAKKUM akan terus berlanjut untuk membantu KJUB Puspetasari terus belajar bersama dalam mewujudkan nilai inklusif dalam operasional bisnis kami sehari-hari.
Mayoritas penyandang disabilitas di Indonesia bekerja di sektor pertanian (peternakan), kehutanan dan perikanan sebanyak 44,92% dan mayoritas penyandang disabilitas berusia diatas 40 tahun. Jumlah kasus penyandang masalah kesejahteraan sosiali di Jawa Tengah, pada tahun 2021 sebanyak 4,962,019, sementara untuk Kabupaten Klaten sebanyak 131.858.
Direktur Utama KJUB Puspetasari, Ruslan Rosidi mengatakan, banyak diantara peternak disabilitas (termasuk didalamnya lansia) yang belum mendapatkan akses informasi dan produk terkait input peternakan berkualitas termasuk pakan konsentrat. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk memperluas akses pasar dengan melihat peluang pada kelompok disabilitas terhadap produk pakan konsentrat Nutrifeed, yang telah teruji sebagai inovasi yang dapat meningkatkan pendapatan peternak.
“KJUB Puspetasari sebagai koperasi yang memiliki unit bisnis produksi pakan ternak telah bekerjasama dengan peternak di Indonesia dalam mendorong inovasi penggunaan pakan konsentrat, khususnya untuk sapi potong dan sapi perah, melalui merk Pakan Konsentrat Nutrifeed BC 134 dan DC 134. Pakan konsentrat Nutrifeed terjamin kualitasnya dan lebih lezat (palatable),” beber dia.
Menurut Ruslan, pakan Nutrifeed dapat meningkatkan produktifitas dengan cara pemberian yang mudah, sehingga lebih menguntungkan peternak. Dengan fasilitas dari PRISMA dan YAKKUM dalam mendampingi KJUB Puspetasari untuk mengenal dan mengimplementasikan strategi inklusi disabilitas. Sektor peternakan ini juga menjadi hal baru dan menarik bagi KJUB Puspetasari , sehingga pengalaman ini akan menjadi pembelajaran (lessons learned) yang dapat dibagikan dengan pelaku industri lainnya.
“KJUB Puspetasari bermitra dengan PRISMA, yaitu program kemitraan antara Pemerintah Indonesia (Bappenas) dan Pemerintah Australia (Departemen Luar Negeri dan Perdagangan), untuk menumbuhkan pasar pertanian yang inklusif di Indonesia. Kerjasama PRISMA telah membantu KJUB Puspetasari dalam menjadi inovator dan market leader di pasar pakan konsentrat, khususnya untuk sapi potong. Kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan peternak kecil di Indonesia, yang dilakukan melalui penguatan dan pengembangan bisnis dari KJUB Puspetasari sebagai produsen pakan ternak,” ujarnya.
Ruslan menilai KJUB Puspetasari sebagai mitra yang progresif bagi PRISMA, yaitu selalu terbuka terhadap perubahan ke arah positif. Tidak hanya dari segi pengembangan produk, tapi juga dari segi peningkatan layanan perusahaan sehingga dapat diterima manfaatnya secara optimal oleh peternak dari berbagai kalangan. Strategi inklusi disabilitas merupakan pendekatan strategis bagi perusahaan dalam menjangkau kelompok konsumen yang lebih luas dan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan pangsa pasar perusahaan.
“KJUB Puspetasari ingin mulai melihat peluang pengembangan segmen disabilitas untuk perluasan pasar pakan Nutrifeed, yakni dengan membangun kerjasama dengan jejaring Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD), baik di tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten,” tandasnya.
Ruslan berharap produk pakan konsentrat dapat lebih menjangkau peternak diseluruh wilayah, akses untuk mendapatkan produk menjadi semakin lebih dekat. Namun demikian, dengan KJUB Puspetasari menjadi perusahan pakan ternak yang inklusif, dapat mendorong peningkatan kesejahteraan peternak Indonesia di masa mendatang.
(Madi)