Singaraja.Faktapers.id – Suarakan aksi damai dijalan rusak Banjar Adat Bayan Besti yang berada di Desa Adat Bayad Desa Tajun Kecamatan Kubutambahan saat Hut Kemerdekaan RI ke-78 oleh hampir 400 warga guna mengetuk hati Presiden RI untuk bisa menanggapi atas kerusakan yang cukup parah
Diketahui jalan berstatus milik Kabupaten Buleleng sepanjang 3 KM menghubungkan ke Banjar Adat Perambuan Desa Sembiran Kecamatan Tejakula selama ini menjadi korban politik dan keegoan pejabat Buleleng yang bersebrangan dengan individu.
Seperti terkena imbas pejabat sekarang seperti PJ Lihadnyana atas keegoan pejabat lama dan bak dipermalukan oleh aksi 17 Agustus 2023 itu yang dilakukan warga Tajun atas aspirasi sendiri tanpa ditunggangi politik.
PJ Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana secara mendadak langsung menghubungi Bendesa Adat Bayad I Made Arta. Kedatangan PJ Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana ke Desa Tajun didampingi Kades I Gede Agustawan.S.H, Bendesa dan kerama adat Bayad memiliki harapan supaya merealisasikan anggaran 2023 untuk perbaikan Infrastruktur desa setempat.
Diketahui jalan Bayan Besti Kecamatan Kubutambahan/Buleleng,Bali berpuluh tahun tanpa dilirik pemerintah Buleleng bak dianak tirikan kendati pemerintah Desa telah sering mengajukan untuk mendapat rehabilitasi melalui Musrenbangdes. Ironisnya wilayah Tajun banyak penjabat terkenal memiliki banyak asset produktif (lahan perkebunan) namun tak mampu membayar pajak kepada pemerintah daerah Buleleng berbeda dengan masyarakat kecil sebagai pewajib pajak
Bendesa Adat Bayad I Made Arta kepada awak media Fakta Minggu (20/8) usai bertemu dengan PJ sembari melihat kondisi yang jalan sebenarnya, “Kini saatnya kami berjuang demi masyarakat umum kenapa pemerintah seperti menyampingkan desa kami ini. Disini banyak pejabat lahir dan kaya kemungkinan rasa ego lebih tinggi,”ungkap Made Arta
Selaku Bendesa Adat Made Arta dan masyarakatnya atas kedatangan PJ Ketut Lihadnyana kelokasi lebih lanjut memaparkan,” Tadi kami berharap dengan pak PJ atas kedatanganya mengkrocek keadaan yang sebenarnya, kasihan beliaunya bersedih hati dan seperti terkena imbas pejabat lama dengan situasi jalan seperti itu dan kami menyadari atas orasi kemari. Padahal di Tajun ada banyak pejabat kok seperti tidak peduli dengan lingkungan, ini cukup sepele asalkan masyarakat Tajun wajib pajak malah yang nunggak pajak bos bos besar ,”kata Made Arta
Dengan nunggaknya pajak oleh bos bos besar di Tajun yang belum memenuhi kewajibanya sekitar 2,26 Miliar sesuai informasi yang beredar ini pula akan menghambat pembangunan di daerah tersebut, “Kalau dengan jumlah 2,26 Miliar terbayarkan, pemerintah mungkin bisa merealisasikan cepat anggaran itu dan kami berharap juga bos bos besar yang memiliki asset banyak bisa membayar sesegera mungkin untuk membantu desanya dalam kebutuhan Infrastruktur, ”papar I Made Arta
Lanjut Made Arta, upaya perbaikan jalan tersebut tetap sering dilakukan secara gotong royong demi wisata Desa yang digagas khususnya wisata tracking lintas alam dengan memanfaatkan kearifan lokal desa dengan mengajak Yowana Tampul Sari Kencana,”Sering kita lakukan partisipasi bergotong royong bersama masyarakat dengan tambal sulam untuk bisa dilalui dengan dana seadanya namun tidak efektif, pak PJ terpukul melihat kondisi jalan katanya kok ada kondisi seperti ini, “terangnya
Desa Tajun juga diketahui memiliki daerah yang sering digunakan untuk spiritual seperti Pura Bukit Sinunggal yang sering digunakan untuk memohon jabatan oleh oknum pejabat namun tidak diketahui terdapat jalan rusak parah menghubungkan wilayah Desa Sembiran desa Gubernur Bali I Wayan Koster.
Bahkan palaku UMKM di Desa Tajun seperti pengusaha ayam petelur juga terdapat dimiliki oleh masyarakat Bayad. Made Arta tak inginkan ketika pelaku usaha melewati jalan rusak telur ayam tidak banyak pecah (ds)