Jakarta, Faktapers.id – Rencana Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PM) Muhadjir Effendy berkantor di Papua pada awal September mendatang merasa akan dilayani dengan baik karena membawa niat yang baik.
Hal itu ia sampaikan untuk menjawab pertanyaan awak media terkait kekhawatiran akan kelompok kriminal bersenjata (KKB) selama bertugas di sana.
“Kan kita punya niat baik kan. Semua orang kalau punya niat baik InsyaAllah juga akan dilayani dengan baik,” umgkap Muhadjir saat ditemui di Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Muhadjir mengaku akan berangkat ke Papua lebih dahulu dari Wakil Presiden Ma’ruf Amin.Rencananya, Muhadjir berangkat pada 1 September, sedangkan Ma’ruf Amin berangkat pada 3 September. Muhadjir mengklaim bakal melakukan sejumlah pengecekan sebelum kedatangan Wapres ke tanah Papua.
“Untuk melihat bagaimana suplai bahan pangan khususnya yang wilayah yang kemarin kelaparan itu. Kemudian juga akan melihat kondisi penanganan stunting, kemudian juga penanganan sanitasi. Di situ ada lembah namanya Agandugume. Di sana ada tiga distrik yang kemarin terpapar oleh kelaparan itu. Ada Agandugume, Lambewi dan Oneri,” kata Muhadjir.
Brapa lama berada di Papua Muhadjir belum dapat memastikan.”Ya berkantor itu ya bisa tiga hari, bisa dua hari, bisa setengah hari. Relatif nanti kita lihat masalahnya kalau bisa diselesaikan secepatnya, kenapa harus berlama-lama di sana. Kan masih banyak urusan yang lain harus segera di-handle,” sebutnya.
Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Sesmenko) Andie Megantara sebelumnya menyampaikan Muhadjir bakal berkantor di Papua dalam upaya pemberantasan kemiskinan di wilayah tersebut.
[]