Jakarta, Faktapers.id – Suasana mencekam saat bentrokan warga pecah di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut). Terlihat cukup banyak orang yang terlibat keributan.
Momen mencekam dan mengerikan itu, terlihat cukup banyak orang terlibat keributan terekam dalam kamera warga hingga videonya viral di media sosial (medsos). Di dalam video terdengar suara orang berteriak sekaligus ada yang histeris ketakutan akibat bentrokan tersebut.
Warga yang ada di lokasi berteriak ketakutan akibat insiden tersebut (IG @kapolrestro_jakartautara).
Disebutkan, keributan terjadi di lokasi bekas kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu. Kedua pihak yang bentrok diduga memperebutkan lokasi bekas kebakaran tersebut.
Bentrokan itu terjadi pada Senin (4/9/2023) dari pagi hingga malam hari, sehingga Polisi pun saat itu menambah jumlah personel di lokasi untuk meredam sekaligus mencegah bentrokan agar tak jatuh korban jiwa.
130 Polisi Dikerahkan
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan pihak kepolisian sudah menerjunkan seratusan personel untuk melerai bentrokan yang ada.
“Kita telah melakukan netralisir di lokasi. Sebanyak 130 personel diterjunkan guna mencegah melebarnya bentrok tersebut,” kata Kombes Gidion dalam keterangannya, Selasa (5/9/2023).
Gidion mengatakan situasi bentrokan sudah kondusif. Dan memastikan tidak ada korban jiwa dalam bentrokan tersebut. Namun dia belum merinci jumlah korban terluka akibat peristiwa yang ada.
“Kondisi aman terkendali dan tak ada korban jiwa juga,” imbuhnya.
Rebutan Lahan
Bentrokan antar warga terjadi di Jalan Kapuk Muara Raya, Penjaringan, Jakut dipicu masalah sengketa lahan. Sejak Senin (4/9/2023) malam, seratusan polisi dikerahkan ke lokasi untuk melerai para pihak yang terlibat bentrokan.
“Terjadi bentrok yang dipicu karena sengketa tanah,” kata Kombes Gidion.
Polisi menyebut sebanyak 4 orang terluka akibat bentrokan tersebut. Korban terluka kini sudah mendapatkan perawatan. Dia memastikan tidak ada korban jiwa akibat bentrokan tersebut.
“Masih kita identifikasi, ada 4 orang yang luka dalam peristiwa itu,” kata Gidion.
Selain menjaga situasi kondusif, pihak kepolisian juga akan memediasi kedua kelompok yang terlibat bentrokan.
“Kita melakukan mediasi. Akan kita lakukan mediasi dengan melibatkan stakeholder yang ada,” terang Kombes Gidion.
Gidion menyebut mediasi diharapkan bisa menyelesaikan masalah sengketa tanah yang ada. Dia juga berharap masalah tersebut tidak berimbas pada aksi serupa ke depannya.
“Mudah-mudahan mendapatkan langkah-langkah dan titik temu yang baik untuk semua pihak,” pungkasnya.
[]