Singaraja.Faktapers.id – Kisruh dengan adanya penunjukan PAW membuat Plt Desa Adat Banyualit Putu Astra tersisihkan dari jabatanya yang dalam 4 bulan ini sedang meneruskan kerja Bendesa Made Suadnyana S.E yang saat ini mengundurkan diri.
Hasil paruman di wantilan Pura desa Adat Banyualit 21 Mei 2023, Putu Astra selaku wakil Bendesa/petajuh yang sangat polos dan mengerti tentang upacara dan prasarana keagamaan ditunjuk secara sah menjaga keajegan umat saat Made Suadnyana baru menyatakan mundur tanpa membawa lampiran surat, namun hasil paruman itu kembali digunjingkan hingga pencetusan adanya PW. 8 petajuh menyatakan dengan suratnya tidak sanggup menjadi PAW sehingga Artana keluarga dari Kadek Turkini diusung melanjutkan kepemimpinan Bendesa.
Gunjang ganjing itu sampai berlanjut ke MDA Provensi Bali, ada isu bahwa Turkini ikut hadir ke MDA Bali dengan membawa nama istri Koster. Menurut MDA Buleleng Dewa Budarsa Kamis (14/9/2023) diruang kerjanya menuturkan sampai DPRD Turkini asal krama Banyualit menghubunginya melalui telepholne hanya untuk memohon bantuan.
“Mestinya tidak menjadi seperti ini ada Plt atau PAW dalam aturan. Dari enam banjar adat yang ada setalah paruman pada Juli lalu mendukung Made Artana, sebenarnya di Adat tidak ada yang namanya Plt atau PAW ini kayak di dinas saja digantikan namanya karena sudah ada aturan dalam pesamuan agung digantikan oleh Petajuh. Nah dari 8 yang ada, disuruh membuat surat pernyataan tidak sanggup menjadi bendesa adat Banyualit. Semestinya bilamana Bendesa adat mengundurkan diri secara otolmatis digantikan petajuh,” terang Dewa Budarsa.
Lanjut Dewa Budarsa selaku Ketua MDA Buleleng yang terbuka memaparkan hasil keputusan (12/9) di MDA Prov Bali yang belum mengeluarkan SK kepada PAW Made Artana, karena paruman sebelumnya dinyatakan melanggar ketentuan dan pernyataan 8 orang mundur yang sudah menandatangani pernyataan tidak siap menjadi Bendesa Adat belum diumumkan dalam paruman. Hanya saja pernyataan dipaksakan yang ditandatangani dirumah mantan Bendesa Ketut Widarta cruw dari kelompok pengguling Putu Astra.
“Melalui pak Wena , kerama adat Banyualit harus kembali menyelenggarakan paruman agung sesuai hasil pertemuan 8 orang tersebut di MDA prov Bali nanti paruman ulang Sabtu (16/9) akan disampaikan dihadapan kerama adat membawa nama PAW Made Artana untuk melanjutkan kepamimpinan bendesa yang menyatakan mundur ,”papar Ketua MDA Buleleng (ds)