Berita

Ini Fakta Sadis Mertua Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan Di Pasuruan, Diduga Karena Cinta Segitiga

86
×

Ini Fakta Sadis Mertua Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan Di Pasuruan, Diduga Karena Cinta Segitiga

Sebarkan artikel ini

 

Faktapers.id  – Laku sadis baru saja dilakukan seorang pria bernama Khoiri (52), warga Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Ia tega membunuh menantunya sendiri yang tengah hamil 7 bulan bernama Fitria Almuniroh Hafidloh Diyanah (23).

Peristiwa berdarah mertua bunuh menantu itu terjadi pada pada Selasa (31/10/2023) sore.

Dengan sadis, Khoiri menggorok leher menantunya itu menggunakan sebilah pisau dapur. Pembunuhan ini pertama kali diketahui oleh suaminya, M Sueb Wibisono (31).

Kasus ini sampai membuat geger warga sekitar dan dunia maya. Berikut fakta-fakta sadis, mertua bunuh menantu di Pasuruan:

Dipergoki Suami

Sueb yang pulang baru pulang kerja menemukan kondisi pintu rumah terkunci dan melihat ayahnya tengah duduk. Setelahnya, ia masuk ke dalam rumah, namun Khoiri mendadak lari ke luar. Sementara itu, ia terkejut saat mengetahui istrinya berlumuran darah.

Ia sontak berteriak histeris dan meminta tolong agar istrinya yang tergeletak di kasur bisa diselamatkan. Lalu, para warga datang untuk membantu. Korban pun dilarikan ke Puskesmas Purwodadi, namun nyawanya serta janin yang tengah dikandung itu tidak tertolong.

Sembunyi Di Rumah Tetangga

Usai membunuh, pelaku bersembunyi di kamar rumah tetangganya, Rahmad Subari. Warga yang mengetahui aksi Khoiri tak berani mengamankan karena khawatir pelaku masih membawa pisau. Apalagi di tempat persembunyiannya itu, diketahui ada stang dan gir motor.

Khoiri kemudian diamankan petugas dan langsung digiring ke Mapolsek Purwodadi. Sebuah akun X, @Heraloebss, membagikan video saat pelaku diringkus polisi. Dalam unggahan berdurasi 11 detik itu, banyak warga yang melihat penangkapan tersebut.

Motif Pembunuhan

Menurut keterangan Kapolsek Purwodadi, AKP Pujiyanto, tindakan pelaku itu dipicu karena dia merasa lapar. Namun, dikatakan oleh Sueb, hal tersebut tidak masuk akal sebab istrinya peduli dengan mertuanya sehingga tak mungkin jika sampai kelaparan.

”Keterangan dari Sueb, istrinya itu gati (peduli) kepada terduga pelaku. Selalu dibuatkan makanan, eggak pernah sampai kelaparan,” kata Pujiyanto.

Isu Cinta Segitiga

Selain karena kelaparan, muncul beragam spekulasi terkait motif pembunuhan yang dilakukan Khoiri. Di antaranya, pelaku, korban, dan suami korban diduga terlibat cinta segitiga. Lalu, ada pula dugaan bahwa pelaku melakukan hal yang tidak senonoh.

Dugaan adanya pemerkosaan itu berdasarkan kondisi daster korban yang tersibak saat ditemukan. Namun, hal ini belum dapat dipastikan kebenarannya karena masih sebatas asumsi. Adapun terkait kejelasannya, pihak kepolisian akan mencari tahu secara lebih lanjut.

Pelaku Belakangan Tempramental

Dikatakan oleh Sueb, ayahnya itu sering marah-marah tiap malam. Perubahan sikap menjadi tempramental terjadi sejak dua hari belakangan. Namun, tidak diketahui apa penyebabnya hingga Khori mengalami perbedaan perilaku. Polisi pun masih akan menyelidikinya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *