JabodetabekPendidikan

Kadis Pendidikan DKI Jakarta Hadiri Talkshow Eduitment di Yayasan Tarbiyah Islamiyah Al-Alawiyah

92
×

Kadis Pendidikan DKI Jakarta Hadiri Talkshow Eduitment di Yayasan Tarbiyah Islamiyah Al-Alawiyah

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Faktapers.id – Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo menghadiri Talkshow Edutainment yang diselenggarakan oleh Gerakan Nasional Anak Betawi (GENAB) di Yayasan Tarbiyah Islamiyah Al-alawiyah Satria, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (9/11/2023).

Ia menyebut lembaganya selalu berkolaborasi dengan semua pihak untuk menyiapkan anak-anak atau generasi muda untuk memiliki karakter berkreasi dan berprestasi.

Soal upaya yang dilakukan dinas pendidikan terhadap kasus-kasus kekerasan yang belakangan kerap terjadi di sekolah, Purwosusilo menyampaikan tiga hal.

Pertama, perlu edukasi bijak disampaikan kepada anak-anak dalam bermedia sosial.

“Melalui media sosial ini anak-anak bisa menjelajah dunia. Karena itu sekolah dan orangtua perlu melakukan edukasi bijak,” tegasnya.

Edukasi bijak menurut Purwosusilo adalah menyampaikan mana yang baik, mana yang tidak baik, mana yang bisa ditiru dan tidak bisa ditiru untuk anak-anak.

Kedua, kata dia, perlu pengembangan profil pelajar Pancasila yang dia klaim memiliki edukasi pembentukan karakter pelajar yang lengkap.

“Profil pelajar Pancasila atau P5 memiliki banyak edukasi lengkap dalam membentuk karakter anak-anak atau pelajar,” tambahnya kepada media di sela-sela talkshow

Ketiga, selain peran guru di sekolah, peran orangtua juga sangat dibutuhkan dalam pendidikan anak-anak.

“Tanpa peran orangtua, sekolah dan pendidikan tidak ada apa-apanya,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, terkait bullying di sekolah, Purwosusilo menegaskan selain secara edukasi melalui sejumlah kegiatan seperti seminar, dan forum-forum diskusi, lembaganya secara regulasi juga telah mengeluarkan kebijakan sekolah ramah anak tentang pembentukan satgas anti kekerasan.

“Di semua sekolah sudah ada satgas anti kekerasan yang terdiri dari guru, siswa dan orangtua siswa. Dalam prakteknya, anak-anak yang masuk satgas akan berkeliling ke sejumlah tempat yang berpotensi terjadi kekerasan seperti kantin dan segera melaporka jika terjadi kekerasan,” pungkas Purwosusilo.

(ibeng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *