Singaraja.Faktapers.id – Tak ada tanggapan dari pihak Pelindo, KSOP,Dispar Buleleng terhadap keberadaan APWC (Asosiasi Pengemudi Wisata Celukan Bawang) gabungan para sopir(driver) wisata Buleleng baik dari Lovina, Celukan Bawang,Pemuteran selama ini menjadi penonton adanya Kapal pesiar sering sandar di Pelabuhan Celukan Bawang membawa wisatawan mancanegara untuk lancong menikmati obyek wisata Buleleng.
Seperti pada Rabu (6/12) pagi Kapal Pesiar Seven Seas Explorer yang berlabuh di Pelabuhan Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Para driver lokal Buleleng itu hanya jadi penonton di lokasi menunggu sisa wisatawan yang sudah menjalin kontrak dengan pihak kapal dengan ejen trevel asal Bali Selatan dengan oknum Crew Kapal yang tak lain adalah bus wisata Mai Bus dan taksi online lainya kendaraan berplat B.
Sisi lain Pemerintah Buleleng seperti enggan memperjuangkan rakyat kecil yang bergelut di bidang wisata jasa transportasi yang perlu disejahterakan kini hanya mengejar peningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Informasi yang di dapat, Kapal Pesiar mS Westerdam dengan jumlah penumpang 2.362 orang di (20/12) dan 30/12/2023) Kapal pesiar Norwegian Jewel dengan jumlah penumpang 2.886 pessengers termasuk crew akan kembali berlabuh ke Dermaga Celukan Bawang.
Menurut salah satu sopir atau driver yang juga anggota APWC, “ini permainan oknum, kemarin ada wisatawan yang bilang kepada saya katanya mereka sudah didata dan diarahkan untuk naik ke egent trevel Denpasar itu jika mau berwisata. Bukan dari pengusaha Kapal Commpeny itu yang kerjasama langsung dengan egent tersebut. Ini ada oknum bermain cantik,”terang sopir
Atas permasalahan yang dihadapi selama kedatangan kapal pesiar mereka jadi penonton dilokasi kendati ikut membuka counter namun wisatawan sebelum turun sudah didata dan diarahkan ke egent yang di maksud, APWC melakukan audensi ke Komisi II DPRD Bali yang membidangi Pertanian, Kelautan dan Pariwisata dikediamannya di Liligundi pada (9/12) siang.
Ketua APWC, Nengah Arnawa audensi untuk membantu menyelesaikan masalah yang selama ini menjadi api dalam sekam, “Kita minta sebelum kami melakukan aksi memohon petunjuk untuk membantu menyelesaikan masalah kami yang hanya dijadikan penonton selama ini. Kita dari APWS hanya minta porsi sedikit dari wisatawan di kapal yang ingin berwisata ke Buleleng malah kok tidak ada yang respon,”kata Arnawa.
Dikabarkan Senin (11/12) para pihak seperti Pelindo, KSOP akan mengelar rapat dengan pihak APWC, namun pembahasan belum mengarah kekeberadaan APWC,
Arnawa yang datang bersama para anggota mendesak IGK Kresna Budi untuk membahasa dalam sidang paripurna DPRD Bali karena menyangkut masa depan wisata Bali.
Semengara selaku DPRD Bali, Kresna Budi dengan sigap menyerap aspirasi yang dikeluhkan para driver pengiat pelaku wisata,”Ini sudah menjadi bom waktu, kami akan segera komonikasi dengan KSOP, Pelindo supaya para driver lokal Buleleng ini diperhatikan kalau terus driver Bali selatan di pakai walau katanya ada ijin usaha dan ini ada dugaan sebuah permainan antara Crew kapal dengan egent di darat. Kalau dibiarkan trus berlarut-larut akan menjadi bola liar dan bisa terjadi demo di Celukan Bawang,”papar Kresna Budi.
Kresna Budi juga dalam waktu dekat segera membahas hal tersebut pada sidang paripurna, “nanti kita bahas di sidang DPRD sehingga Pj Gubernur nanti tanggap dan Dispar Prov, karena kalau tidak ada para pelaku wisata itu Buleleng akan mati. Mereka lah ujung tombak pariwisata,”jelasnya.
(ds)