DaerahBali

Miris Kemiskinan ekstrem Masih Ada di Buleleng, Bantuan Bedah Rumah Pemkab Hanya Sebuah ABS

1125
×

Miris Kemiskinan ekstrem Masih Ada di Buleleng, Bantuan Bedah Rumah Pemkab Hanya Sebuah ABS

Sebarkan artikel ini

Singaraja.Faktapres.id – Program bedah rumah milik Pemkab Buleleng dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem.masih belum dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat, program tersebut dinilai hanya yang deket dengan pemerintah desa atau sebuah laporan ABS (Asal Bapak Seneng).

Pemkab Buleleng sendiri telah menganggarkan pemberian bantuan kepada 90 KK. Kemudian sisanya sebanyak 55 KK akan diberikan melalui bantuan corporate social responsibility (CSR) dari 7 lembaga swasta dengan total Rp1,1 miliar.

Fakta dilapangan masih ada masyarakat hidup dibawah garis kemiskinan dan belum tersentuh bantuan yang digelontorkan Pemkab Buleleng, sedangkan Pemkab dengan jumlah 283 kepala keluarga (KK) yang tersebar di Kabupaten Buleleng berupa bantuan bedah rumah untuk tahun 2023 bagi rumah dalam kondisi rusak sedang, diberikan bantuan senilai Rp5 hingga 15 juta per KK untuk direhab diglontorkan. Bantuan rehab dan bedah rumah diberikan Pemkab Buleleng melalui dana APBD dan kerja sama dengan lembaga swasta.

Khusus di wilayah Kecamatan Gerokgak tepatnya di Desa Pejarakan, dusun Goris satu keluarga tersebut memiliki rumah dalam kondisi sungguh memprihatinkan, rumah yang dihuni Nyoman Surata (38) bersama istrinya Komang Ariasih dan dua anaknya bernama Kadek Sudiartana dan Komang Sudiarsana sejak 10 tahun beratapkan seng dengan dinding bedeg dan daun kelapa, beralantai tanah dan lahan tersebut merupakan lahan milik warisan alias tidak layak huni . Hanya saja kamar mandi Nyoman Surata baru mendapat bantuan oleh Pemdes Pejarakan melalui program PUPR dan BLT dari dana Desa namun saat ini telah diputus. Namun anak nya bernama Kadek Sudiartana, yang bersekolah di SMP N 2 Gerokgak di Suberkima, Kls 8 (2 SMP) hanya memegang KIP (Kartu Indonesia Pintar)

Sedangkan untuk mendapat fasilitas bantuan lainya, Nyoman Surata belum pernah mendapatkan BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya). atau bantuan sejenis dalam 10 tahun terakhir sebagai syarat pengajuan bantuan bedah rumah ke pemerintah.

Menurut Nyoman Surata kepada tim media Fakta (21/12), buruh tani tersebut mengatakan,”Keadaan rumah kami seperti ini apalagi sudah mendekati musim hujan , berharap pemerintah memberikan sentuhan bantuan sehingga rumah ini layak huni. Tahun lalu ketika hujan ada yang berikan bantuan terpal sekedar untuk dingding rumah supaya tidak kehujanan,’kata Nyoman Surata

Informasi yang didapat dari Dinas Sosial Buleleng, keluarga Nyoman Surata belum masuk dalam program pemerintah Buleleng alias Non program

Sementara diwilayah Kecamatan Gerokgak memiliki beberapa anggota DPRD namun kurang memperhatikan masyarakat seperti ini hanya mementingkan kelompok-kelompok tertentu dengan kucuran bansos.

Terhadap gelontoran bantuan bedah rumah melalui dana APBD yang dikucurkan Pemkab Buleleng 2023 ini dan hampir tuntas , Pj Bupati Buleleng dikonfirmasi melalui pesan Whatshapp enggan memberikan komentar mirisnya pesan tersebut hanya di baca saja.

(ds)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *