Faktapers.id JAKARTA – Pusat Pelaporan dan juga Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap adanya dugaan aliran dana ketika acara Refleksi Kerja 2023 PPATK pada hari terakhir pekan 12 Januari 2024 lalu.
Temuan itu antara lain dugaan aliran dana untuk kepentingan pengerjaan proyek strategis nasional (PSN), namun malah masuk ke kantong aparatur sipil negara (ASN) hingga politikus dimana cuma 36,81% dana untuk PSN yang mana masuk ke account sub kontraktor.
Selain itu, ada temuan lain PPATK yang cukup menggemparkan yakni adanya aliran dana sebesar Rp195 miliar dari luar negeri ke 21 tabungan bendahara partai kebijakan pemerintah atau parpol.
Dimana menurut Kepala PPATK Ivan Yustiavandana ada 21 tabungan bendahara yang digunakan terendus PPATK menerima aliran dana fantastis yang disebutkan dengan jumlah keseluruhan transaksinya mencapai 9.164 transaksi. Dari 21 partai kebijakan pemerintah pada 2022 itu ada 8.270 proses lalu meningkat pada 2023 ada 9.164 transaksi.
Front Aksi Mahasiswa Pemuda Selamatkan PPATK (FAM PPATK) mengungkapkan publik kaget sekaligus miris menghadapi temuan yang dimaksud di dalam sedang kondisi kegiatan ekonomi yang tersebut kian sulit. Namun, lanjutnya berbeda dengan beberapa kalangan elite kebijakan pemerintah yang menuding temuan yang disebutkan biasa saja, bahkan ada pula yang dimaksud menuding balik PPATK mencari panggung juga sensasi ditengah hiruk pikuk tahun kebijakan pemerintah Pemilihan Umum 2024.
“Selain itu ada pula respons yang mana kontraproduktif menyerang balik dengan menuding kepala PPATK berhadapan dengan dugaan perbuatan pidana. Tujuannya sangat jelas agar PPATK tidak ada lagi berani bersuara nyaring dan juga jujur mengungkap adanya kegiatan mencurigakan itu sekaligus menghancurkan kredibilitas PPATK di area mata publik,” ujar Koordinator Aksi FAM PPATK, Faisal di keterangannya, Hari Senin (15/1/2024).
Atas dasar tersebut, FAM PPATK dengan ini menyampaikan apresiasi dukungan untuk Kepala PPATK agar jangan gentar membongkar operasi mencurigakan demi menjaga dari para mafia dan juga maling uang rakyat menguasai negara.
FAM PPATK juga menyatakan sikap mengupayakan Kepala PPATK membongkar proses mencurigakan untuk menyelamatkan Pilpres 2024 dari aliran dana ilegal atau kejahatan aktivitas pidana.
“Kami peserta didik kemudian pemuda mengundang seluruh elemen rakyat untuk menggalang PPATK. Save PPATK, save Indonesia, selamatkan pilpres dari rongrongan perampok uang negara,” tegasnya.