Singaraja.Faktapres.id -Menjadi satu-satunya kabupaten atau kota di Provinsi Bali menjadi kabupaten keenam di seluruh Indonesia yang telah melakukan penerapan Metode Gasing (Gampang, Asyik dan Menyenangkan).
Hal tersebut membuat Bank Dunia berencana akan berkunjung ke Kabupaten Buleleng pada bulan Februari ini untuk melakukan penilaian dan evaluasi terhadap implementasi Metode Gasing yang telah tuntas dilaksanakan.
Rencana Bank Dunia itu terungkap saat Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Made Astika, berkesempatan bertemu dengan guru-guru di Kecamatan Gerokgak yang dilaksanakan di SD N 3 Sanggalangit, Jumat (12/1/2024).
Menurut Made Astika pria kelahiran Desa Banyupoh Kecamatan Gerokgak, menuturman pertemuan ini bertujuan untuk memberikan arahan terkait dengan rencana kunjungan Bank Dunia ke Kabupaten Buleleng terhadap pelaksanan Metode Gasing. Ia menyampaikan bahwa Bank Dunia berencana menjadikan sepuluh sekolah di Kabupaten Buleleng sebagai sampel. Sembilan dari sepuluh sekolah tersebut berada di Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali.
Astika menjelaskan selama ini banyak satuan pendidikan di Kecamatan Gerokgak yang telah tuntas mengimplementasikan Metode Gasing. Tak sekedar tuntas dilaksanakan, Kabupaten Buleleng juga berhasil mencetak trainer guru Metode Gasing untuk setiap satuan pendidikan.
“Metode Gasing memiliki ciri gaduh dan bising. Artinya ketika terjadi pembelajaran seperti itu kepala sekolah tidak perlu panik karena itu semua merupakan proses dari pembelajaran Gasing. Kecepatan pembelajaran berhitung melalui Metode Gasing yang dikembangkan oleh Prof. Yohanes Surya benar-benar mengubah pandangan anak-anak yang sebelumnya takut pada matematika dan berhitung,” terang Made Astika.
Keberhasilan Metode Gasing dalam meningkatkan pemahaman numerasi siswa di Indonesia berdampak positif. Karena itu Bank Dunia berminat mengimplementasikan Metode Gasing pada negara-negara yang memiliki tingkat kemampuan numerasi.
(*/ibeng)
