Faktapers.id JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) Diskusi Betawi Rempug (FBR) KH Lutfi Hakim mengungkapkan pihaknya mengupayakan keberlanjutan perkembangan Ibu Perkotaan Nusantara (IKN) di dalam Kalimantan Timur. Keberlanjutan ini didapatkan melalui pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD di dalam Pilpres 2024.
“Bukan cuma FBR tapi semua ruh warga Betawi bersepakat untuk mengupayakan apa yang mana sudah pernah diputuskan oleh pemerintah memindahkan Ibu Pusat Kota dari Ibukota Indonesia ke Penajam di area Kalimantan Timur juga kami yakin bahwa Pak Ganjar, Pak Mahfud akan melanjutkan kegiatan itu,” ujar Lutfi di keterangannya, hari terakhir pekan (19/1/2024).
Menurutnya, kebijakan tentang IKN bukan dapat ditolak lantaran telah terjadi menghabiskan anggaran negara. Sehingga diperlukan keberlanjutanagar kebijakan yang disebutkan dapat berhasil.
“Karena saya kira kita bukan bisa saja menolak kalau memang sebenarnya inisiatif itu baik perlu dilanjutkan kalau ada hal yang kurang maka tinggal diperbaiki. Jadi jangan kemudian menolak segala hal yang berkaitan dengan pemerintahan terdahulu lalu ini bentuk kedewasaan pada memimpin,” jelasnya.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa acara IKN tiada dapat ditinggalkan lantaran telah lama diputuskan di UU Nomor 3 Tahun 2022. Bahkan, Ibukota akan dibuat undang-undang baru dengan revisi undang-undang sebelumnya RUU Daerah Khusus Jakarta.
“Saya kira sebagai pemerintah yang tersebut atau negarawan ia tidaklah akan pernah meninggalkan proyek begitu saja, yang tersebut pada akhirnya terbengkalai sementara uang negara sudah ada tersedot cukup berbagai di dalam dalamnya,” papar dia.
Walaupun begitu, ia berharap Ganjar-Mahfud tetap memperlihatkan terlibat memajukan Pusat Kota DKI Jakarta di tempat bidang ekonomi. Sebab Jakarta, lanjutnyaakan menjadi kota sektor ekonomi global usai tak menjadi Ibu Perkotaan dari Indonesia.
“Kami berharap bahwa dengan majunya kota DKI Jakarta maka itu juga akan nantinya berimbas untuk kemajuan orang-orang Betawi sebagai penduduk inti Jakarta,” kata dia.
“Nanti ada kebijakan-kebijakan lain dari Presiden sebab ada aglomerasi perekonomian yang mana diketuai oleh Wakil Presiden, maka otomatis kebijakan apa pun yang tersebut diambil oleh keduanya itu akan berimbas untuk penduduk Ibukota Indonesia khususnya sebagai penduduk inti di tempat kota ini,” tuturnya.
