Berita

Kisah Kopassus Duel Bersenjatakan Sangkur Tumpas Pemberontakan Permesta

141
×

Kisah Kopassus Duel Bersenjatakan Sangkur Tumpas Pemberontakan Permesta

Sebarkan artikel ini
Kisah Kopassus Duel Bersenjatakan Sangkur Tumpas Pemberontakan Permesta

Faktapers.id JAKARTA – Kisah Kopassus tumpas Permesta akan dibahas pada artikel ini. Permesta merupakan salah satu pergerakan pemberontak yang melancarkan aksinya pasca Indonesia diakui sebagai negara berdaulat oleh Belanda.

Gerakan Permesta awalnya muncul di tempat Makassar, Sulawesi Selatan pada 2 Maret 1957, tapi pergerakan yang disebutkan meluas hingga ke wilayah lainnya. Pemberontakan terhadap pemerintah ini muncul dikarenakan ketidakpuasan terhadap kebijakan terkait konstruksi ekonomi dan juga kesejahteraan sosial.

Demi menumpas pergerakan yang dimaksud sudah ada menjamur di tempat luar Jawa ini eksekutif melancarkan operasi militer untuk menumpas Permesta. Kala itu pasukan yang mana dikirim adalah Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang mana sekarang dikenal dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) kemudian Korps Komando Operasi (KKA) yang digunakan sekarang namanya jadi Korps Marinir.

Penumpasan terhadap para tokoh pemberontak itu mengerahkan semua kesatuan, dengan operasi militer bernama Operasi Sadar (Sumsel), Operasi Tegas (Riau), serta Operasi 17 Agustus (Padang). Semuanya bertugas untuk merebut kembali wilayah yang tersebut sudah dikuasai PRRI di tempat Sumatera.

Pasukan yang digunakan dikirim pemerintah akhirnya mampu menguasai Manado lalu wilayah lain yang dimaksud dikuasai Permesta. Termasuk Gunung Potong di area Manado yang dimaksud merupakan basis pertahanan Permesta.

Lokasi basis pertahanan Permesta ini berada pada Bukit Coggaan juga Patahan, wilayah yang dimaksud mempunyai kontur yang mana sangat pas untuk menempatkan senjata-senjata berat di area setiap lubang berbatu. Hal inilah yang dimaksud akan menghasilkan pasukan pemerintah kewalahan.

Pasukan Permesta yang dimaksud kala itu dipimpin oleh Yan Timbuleng harus menghadapi satu kelompok RPKAD pada bawah pimpinan Letnan A Kodim lalu KKO yang mana dipersenjatai artileri serta kavaleri pada 29 Agustus 1958.

Sayangnya rencana penyerangan yang tersebut dijalankan pemerintah gagal oleh sebab itu wilayah itu miliki medan berat. Kegagalan ini menghasilkan RPKAD menyusun ulang rencananya.

(*)

Berita Lainnya Faktapers di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *