Faktapers.id
Jakarta – Pasukan negeri Israel yang tersebut menyamar mengenakan pakaian dokter kemudian pakaian wanita telah terjadi membunuh tiga militan Palestina pada operasi rahasia di tempat sebuah rumah sakit di tempat kota Jenin, Tepi Barat yang tersebut diduduki.
Unit anti-terorisme polisi perbatasan dan juga satu unit dari pasukan keamanan di negeri, yang digunakan dikenal sebagai Shin Bet, memasuki rumah sakit Ibnu Sina dalam pinggiran kamp pengungsi kota pada Selasa pagi, menurut rekaman CCTV setelahnya operasi tersebut, disitir dari The Guardian, Rabu (31/1/2024).
Unit-unit yang dimaksud berjalan menuju sebuah ruangan di tempat lantai tiga juga menembak kepala ketiga pria yang dimaksud dengan menggunakan pistol yang tersebut dilengkapi peredam kata-kata di serangan yang dimaksud memakan waktu kurang dari 10 menit dari awal hingga akhir.
Seorang anggota staf yang tersebut mengawasi serangan itu menyatakan bahwa hanya sekali sedikit dari 12 atau lebih tinggi pasukan khusus yang digunakan memasuki ruangan dan juga menembak orang-orang yang dicari; yang mana lain menyebar ke rumah sakit lalu pintu masuk utama untuk mengurangi gangguan apa pun. bukan memberikan rincian tentang bagaimana ketiganya dibunuh.
Israel menyatakan orang-orang yang digunakan tewas adalah Mohammad Jalamana, juru bicara sayap militer Hamas, Basel Ghazawi, dari Jihad Islam, dan juga saudaranya Mohammed. Ketiganya diduga bergerak di pasukan payung yang dimaksud dikenal sebagai Batalyon Jenin, sebuah kelompok yang baru dibentuk yang tersebut terlibat pada konflik bersenjata.
Pihak berwenang negeri Israel menyatakan ketiga pria yang dimaksud terlibat di perencanaan serangan sejenis dengan yang tersebut dilancarkan oleh kelompok militan Palestina kelompok Hamas pada 7 Oktober yang mana menewaskan 1.140 orang. Aksi itu memicu peperangan terbaru di tempat Gaza, yang tersebut telah dilakukan menewaskan lebih lanjut dari 26.000 orang.
Sekitar 85% dari 2,3 jt penduduk Daerah Gaza terpaksa mengungsi dari rumah mereka akibat krisis kemanusiaan yang tersebut mengerikan ini.
Hamas mengeklaim Jalamana sebagai anggotanya, sementara Jihad Islam Palestina menyatakan kedua bersaudara itu adalah bagian dari sel Jenin mereka.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok Hamas mengumumkan pembunuhan itu sebagai “kejahatan keji yang dimaksud tak akan dibiarkan tanpa tanggapan”. Mereka mengungkapkan pasukan yang digunakan telah lama bersumpah untuk melawan pendudukan sampai mereka diusir, tidaklah takut dengan pembunuhan tersebut.
Kementerian Bidang Kesehatan Palestina mengutuk serangan tersebut. Pejabat rumah sakit mengungkapkan Basel Ghawazi menjadi korban setelahnya lumpuh sebagian akibat serangan udara negeri Israel pada pemakaman Jenin pada November yang mana menewaskan empat orang, termasuk pribadi anak laki-laki berusia 15 tahun.
Juru bicara rumah sakit, Tawfiq al-Shobaki, mengungkapkan tak ada baku tembak selama penggerebekan yang dimaksud namun pihak negeri Israel menyerang para dokter, perawat, kemudian petugas keamanan rumah sakit dengan tangan di tempat menghadapi kepalanya.
“Apa yang digunakan terjadi adalah sebuah preseden. Tidak pernah ada pembunuhan dalam pada rumah sakit. Ada penangkapan serta penyerangan, namun tidaklah ada pembunuhan.”
Lusinan serangan negara Israel terhadap rumah sakit yang digunakan bermasalah di tempat Jalur Daerah Gaza telah terjadi dikutuk sebagai pelanggaran hukum kemanusiaan internasional. negara Israel menyatakan pemanfaatan prasarana medis oleh kelompok Hamas untuk bersembunyi atau melancarkan operasi menjadikan merek target yang mana sah.
Pasukan Defense tanah Israel (IDF) sudah menemukan terowongan bawah tanah dalam sekitar rumah sakit di tempat Gaza, meskipun jurnalis serta organisasi hak asasi manusia tak dapat memverifikasi klaim bahwa bangunan medis sudah pernah digunakan sebagai penutup pusat komando lalu kendali utama Hamas.
Rumah Sakit Ibnu Sina, pada pinggiran kamp pengungsi Jenin yang tersebut miskin lalu bersenjata lengkap, sudah diserbu atau beberapa kali oleh pasukan tanah Israel selama setahun terakhir, termasuk pada operasi tiga hari musim panas lalu yang digunakan pada ketika itu merupakan target terbesar. Serangan IDF pada Tepi Barat yang tersebut diduduki selama 20 tahun.
Sejak pertempuran di dalam Wilayah Gaza dimulai, Tepi Barat lalu kota Yerusalem yang tersebut diperebutkan juga mengalami gelombang kekerasan baru: lebih besar dari 380 warga Palestina terbunuh, sebagian besar di mengkritik lalu penggerebekan tentara, juga 3.000 orang ditangkap, menurut statistik Otoritas Palestina.
Pertempuran di tempat Daerah Gaza sekarang memasuki bulan kelima. Pertempuran kemudian pengeboman terus mengguncang wilayah pesisir, tempat tanah Israel saat ini fokus di area kota selatan Khan Younis. Sebanyak 128 orang tewas di semalam, kata kementerian kondisi tubuh setempat.
Pasukan negeri Israel masih menantang militan Palestina di area Daerah Perkotaan Gaza, ketika kelompok Hamas juga faksi lain yang dimaksud terlibat di tempat Jalur Daerah Gaza berkumpul kembali dalam lingkungan yang diduduki IDF beberapa bulan lalu.
Perundingan bertujuan untuk menengahi gencatan senjata kedua, yang tersebut dipimpin oleh Qatar, Mesir, kemudian Amerika Serikat, yang tersebut melibatkan usulan jeda pertempuran selama 30 hari serta pembebasan puluhan sandera negara Israel yang tersebut masih ditahan di dalam Wilayah Gaza sebagai imbalan bagi warga Palestina yang tersebut ditahan di dalam penjara-penjara Israel.
Artikel Selanjutnya Wilayah Gaza Menuju Kehancuran, Kini negara Israel Bawa Perang ke Tepi Barat
(*)