Faktapers.id
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan data secara historis pemuaian selalu terjadi di tempat bulan Januari pada lima tahun terakhir. Komoditas utama penyulut kenaikan harga pada Januari umumnya disebabkan oleh komponen pangan.
“Series kenaikan harga selama 5 tahun terakhir, berdasarkan historis 5 tahun terakhir terjadi setiap saat pemuaian dalam Januari,” ungkap kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Kamis (1/2/2024).
Menurut BPS, komoditas utama faktor naiknya harga Januari memang sebenarnya didominasi beberapa komoditas pangan bergejolak, namun kenaikan harga secara umum dapat diredam oleh beberapa komoditas yang mana deflasi di seperti cabai rawit, cabai merah, juga tarif angkutan udara.
Pada Januari 2024, naiknya harga Januari 2024 mencapai 0,04% secara bulanan. Inflasi ini lebih besar rendah dibandingkan pemuaian 0,41% pada Desember 2023.
Sementara itu, naiknya harga tahunan Indonesia mencapai 2,57% dengan Angka Harga Pengguna sebesar 105,19, naik dari 102,55 pada Januari 2023. Amalia menyatakan berdasarkan kelompok pengeluaran kenaikan harga tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan minuman dan juga tembakau sebesar 5,84% dan juga memberi andil naiknya harga 1,63% terhadap naiknya harga umum.
“Komoditas yang digunakan beri andil pemuaian kelompok ini antara lain adalah beras sigaret kretek mesin, bawang putih, serta tomat,” ungkap Amalia.
(*)