Singaraja.Faktapres.id – Menata kawasan untuk menjadi destinasi/ obyek wisata terkenal adalah tulang punggungnya masyarakat itu sendiri, pemerintah hanya pengakuan saja atau mendompleng jika telah dikenal bisa jadi digadang-gadang kuncuran bansos.
Seperti penataan kawasan pesisir pantai Desa Kaliasem Kecamatan Banjar/Buleleng, disebelah timur pura segara sungai tersebut bak hutan rimba dan aliran sungai tertutup pasir serta tebaran sampah yang bisa mencemari ,mencederai Kawasan Lovina akibat gelombang pasang beberapa hari lalu bahkan setiap tahun hal tersebut terjadi.
Menariknya kawasan tersebut bersebrangan dengan Restaurant Spice Bech Club yang dikelola Nyoman Arya Astawa.
Salah satu warga Kaliasem yang berhasil dikorek keteranganya oleh media Fakta Minggu (31/3) pukul 09.00 wita dipesisir Desa Kaliasem pengerukan sungai akibat timbunan pasir dengan menggunakan alat berat (Beko), “Katanya yang menyumbang biaya pengerukan sungai tersebut pengelola Spice Beach Club pak jro Mang Dauh, beliau orang pariwisata yang selalu peduli dan memajukan kawasan sehingga bisa bersih dan dicintai pengunjung. Kalau saya katakan pemerintah yang gembar -gembor memajukan pariwisata di Buleleng sudah tah hayul mungkin salah. Tapi sepadan pantai ini kan milik pemerintah mestinya pemerintah Buleleng yang punya pos anggaran peduli daerahnya dan betul-betul berpihak kepada masyarakat,”kata Nova.
Sementara demi menjaga kebersihan, Nyoman Arya Astawa bersama semeton Hitam Putih mengerahkan pasukan untuk bersih-bersih pantai sembari deklarasi SMD (Semeton Mang Dauh) hal hasil beberapa karung sampah dikumpulkan untuk dijadikan pupuk organik.
Sisi lain Mang Dauh melihat pesisir pantai kurang bersih bahkan asal usul Lovina yang dibuat oleh AA Panji Tisna keturunan dari Raja Buleleng yang berlokasi di Desa Kaliasem dengan nama Hotel Bali Lovina hal tersebut membuat dirinya selaku pelaku pariwisata ingin betul-betul dibangkitkan oleh anak-anak muda milinial Kaliasem.
(ds)
