Hukum & Kriminal

Video Viral Kekejaman OPM Papua Semakin Brutal Mutilasi Seorang Anggota Satgas Brimob 

11
×

Video Viral Kekejaman OPM Papua Semakin Brutal Mutilasi Seorang Anggota Satgas Brimob 

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Kekejaman  Kelompok separatis pemberontak Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang kini dikenal sebagai kelompok kriminal bersenjata (KKB) makin sadis tanpa perdulikan HAM. terpantau dari video beredar sedang mutilasi seorang anggota Satgas Brimob yang bertugas bersama TNI.

Video viral yang melalui media sosial Twitter atau X @MohammadKhafid3, Jumat (5/4/2024) memperlihatkan kesadisan yang diberikan KKB sedang terus mutilasi seorang anggota Satgas Brimob. Membuat tindakan OPM semakin mengerikan di Papua.
“Anggota Satgas Brimob dimutilasi oleh KKB Saparatis pemberontak OPM di Papua,” tulis Mohammad Khafid Khafid melalui X.
Melalui video berdurasi 2 menit 20 detik tersebut melihatkan sejumlah anggota KKB yang terus menebas berbagai arah menggunakan golok besar ke bagian tubuh anggota Satgas Brimob tersebut.
Hal ini membuat anggota Satgas Brimob sudah tidak bernyawa, akibat tebasan yang dilakukan sejumlah KKB yang berhasil menangkap dirinya.
Sontak, tubuh korban yang tersisa hanya dari bagian bahu hingga lutut saja dan harus kehilangan bagian kepala, kedua tangan dan kakinya.
Uniknya, Mohammad Khafid sebagai sang pengunggah menyindir Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menko Polhukam) Mahfud Md.
Lantaran masih disibukkan terhadap sengitnya perdebatan untuk merebutkan kedudukan sebagai Presiden maupun Wakil Presiden RI periode 2024.
Tanpa lebih memperdulikan kembali terkait Prajurit TNI dan Polri yang sedang bertugas di Papua untuk menumpas kekejaman KKB.
“Menteri Pertahanan sibuk urusan calon Presiden, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan sibuk urusan calon Wakil Presiden, Prajurit TNI dan Polri di Papua berguguran dibunuh KKB,” sindir Mohammad Khafid.
Sampai saat ini video tersebut membuat warganet geram karena prajurit yang bertugas masih berpacu pada Hak Asasi Manusia (HAM) kepada KKB.
Sehingga membuat banyak prajurit berguguran hanya karena ada aturan HAM yang tidak mengharuskan membunuh warga sipil.
[]