Klaten| faktapers.id -Salah satu pemerintah desa di kabupaten Klaten Jawa Tengah sukses mengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sehingga warga mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) dari pemerintah desa.
Sebanyak 744 KK mendapat Tunjangan Hari Raya (THR) dari Kades Wunut di Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Atas kebaikan pemerintah desa tersebut Warga pun senang mendapat THR Rp 400 ribu dari Kas desa Wunut yang akan dipakai untuk membeli baju lebaran anak.
Orang yang baik tersebut adalah Iwan Sulistiya Setiawan memberikan THR kepada warganya sudah berjalan dua tahun terakhir. Tahun lalu masing-masing KK menerima 300 ribu, dan kini 400 ribu.
Diketahui asal usul uang THR yang diberikan kepada warga merupakan penghasilan desa dari pengelolaan objek wisata Umbul Pelem.
“Kita berikan THR per keluarga. Ada 744 kepala keluarga. Dana kita ambilkan dari BUMDes penghasilan pengelolaan Umbul Pelem, wisata kita,” ungkap Iwan.
Diungkapkan Iwan Sulistya Setiawan, bahwa total dana yang diberikan kepada seluruh Kepala Keluarga (KK) Desa Wunut mencapai Rp 297.600.000.
Menurutnya target tahun depan per KK akan mendapatkan 1 juta. “Disamping memberikan THR, lanjut Iwan, pemerintah desa juga memberikan bantuan kepada warganya yang tidak mampu sebesar Rp 690.000 per orang,” ungkapnya.
“Kita berikan THR per keluarga. Ada 744 kepala keluarga. Dana kita ambilkan dari BUMDes penghasilan pengelolaan Umbul Pelem, wisata kita,” jelas Iwan.e
Bahkan ketika ada warga yang opname di rumah sakit juga akan dibantu Rp 500.000 walaupun sudah punya BPJS.
Iwan memaparkan, Desa Wunut juga mengikutsertakan warganya dalam program BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan dan semua biaya iuran ditanggung dari desa.
“Yang yang belum punya BPJS kesehatan karena ada warga yang sudah punya dibiaya Pemda, ada yang PNS” kata Iwan.
Sebagai info. Pendanaan untuk program THR ini bersumber dari pendapatan asli desa (PAD) yang dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Salah satu objek wisata di desa, yaitu Umbul Pelem, berkontribusi signifikan dalam meningkatkan PAD tersebut. Pendapatan desa tahun ini saja mencapai sekitar Rp3,1 miliar, yang sebagian diantaranya dialokasikan untuk program-program kesejahteraan masyarakat.
(“/uaa)
