Jakarta, faktapers.id – Seperti diketahui, Kementerian Agama Republik Indonesia (RI) mengajak masyarakat untuk berpartisipasi pada momentum Rashdul Qiblah atau fenomena matahari melintas tepat di atas Kabah.
Hal tersebut direspon positif oleh DPP LDII dan jajaran pengurus di tingkat DPD hingga PC/PAC dengan menggelar secara serempak sosialisasi dan melakukan verifikasi praktik pengukuran arah kiblat untuk masjid-masjid yang bernaung di bawah LDII di seluruh Indonesia pada Senin (27/5/2024) lalu sebagai upaya meningkatkan pemahaman arah kiblat dan cara menentukan kiblat.
Menurut anggota tim Rukyat Hilal DPP LDII, Budi Raharjo Rashdul qiblah merupakan fenomena alam yang hanya terjadi dua kali dalam setahun, “Tepatnya pada Bulan Mei dan Juli, yaitu saat matahari tepat lurus di atas Kabah, sehingga bayangan suatu benda tegak lurus mengarah kiblat,” tutur Budi.
Senada dengan Budi Raharjo, perwakilan dari Kementerian Agama Jakarta Selatan Ustadz Ahmad Fauzi yang hadir di masjid Baitul Fattah, Cilandak itu didampingi oleh pengurus DMI (Dewan Masjid Indonesia) Ustadz Muhammad Nur, perwakilan penyuluh di KUA Pasar Minggu Tuti Alawiyah serta jajaran dari pengurus harian DPD LDII kota Jakarta Selatan mengatakan bahwa pengukuran arah kiblat tersebut untuk memudahkan masyarakat.
“Kunjungan kami ke masjid Baitul Fattah ini dalam rangka Rashdul Qiblah atau fenomena matahari persis di atas Ka’bah, kita coba di 27 Mei ini untuk melakukan pengukuran arah kiblat. Tujuannya memudahkan pengurus atau masyarakat untuk memverifikasi arah kiblat sehingga masyarakat lebih yakin akan arah sholatnya,” jelas Ahmad Fauzi.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Jakarta Selatan di Cilandak, H. Mulyono bersyukur bahwa LDII bisa ikut menyelenggarakan pengukuran arah kiblat, sesuai dengan arahan Kementerian Agama dengan baik dan lancar.
“Alhamdulillah Hari ini kita bisa menyelenggarakan pengukuran arah kiblat, sesuai dengan arahan Kementerian Agama dalam rangka Hari Sejuta Kiblat. Semua berjalan dengan baik, meski tadi ada kendala cuaca mendung tapi sempat sinar matahari di jam yang ditentukan bisa kita saksikan arah kiblatnya,” pungkas H. Mulyono.
(Her)
