Jakarta, faktapers.id – Sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akhirnya resmi memilih dukungan kepada Wali Kota Medan sekaligus menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution untuk berlaga dalam kontestasi Pilgub Sumut 2024.
Meski dukungan tersebut menuai berbagai reaksi, termasuk kritikan. Pasalnya, PKS yang merupakan bagian dari Koalisi Perubahan disebut-sebut mendukung dinasti politik yang berseberangan dengan konstituennya.
Menurut Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri menegaskan bahwa setiap keputusan yang diambil akan memiliki konsekuensi.
“[Dukung Bobby berimbas ke konstituen] Ya setiap keputusan politik pasti ada imbasnya,” ucap Mabruri, Minggu (4/8/2024).
“Itu namanya risiko politik,” tambahnya.
Mabruri menegaskan, PKS tak dapat mengusung calon sendiri dalam kontestasi Pilkada Sumut 2024. Sebab mereka hanya memiliki 10 kursi, batas minimal mengusung calon 20 kursi.
“Di sumut PKS nggak punya kemewahan untuk mengusung calon sendiri. Calon yang ada hanya dua BN [Bobby Nasution] dan ER [Edy Rahmayadi],” ungkap dia.
Dikatakan Mabruri, sebelumnya pihaknya telah berkomunikasi dengan calon lainnya Edy Rahmayadi selama 2 bulan untuk memberikan kesempatan kepadanya mencari koalisi. Bahkan, ia menyebut PKS sudah siap untuk mendeklarasikan Edy.
“Sama Edy Rahmayadi kita sudah 2 bulan komunikasi. Kita minta beliau cari partai lain untuk koalisi dan siap deklarasi.Namun Edy belum kunjung berhasil mencari dukungan dari parpol lain untuk ikut mendukungnya di Pilgub Sumut 2024,” ungkapnya.
“Sudah dua kali deadline diperpanjang beliau gak bisa bawa partai lain untuk mendukungnya. Alhasil kita komunikasi dengan BN [Bobby Nasution],” pungkas Mabruri.
**