Jakarta, faktapers.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat menjalin sinergi bersama forkopimko untuk menekan stunting di wilayahnya.
Rembuk penanganan stunting itu dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Kota (Forkopimko), Kementerian Kesehatan, anggota DPRD DKI Dapil Jakarta Barat, Hj. Solikhah, TP PKK, PAM Jaya dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) PAM Jaya, berkolaborasi melaksanakan rembuk stunting Jakarta Barat Tahun 2024 yang berlangsung di Ruang Pola Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Kamis (29/8/2024).
Rembuk stunting juga diisi dengan berbagai kegiatan, diantaranya penandatanganan deklarasi percepatan penanganan stunting di Jakarta Barat, penandatanganan MoU Pemkot Jakarta Barat dengan PAM Jaya, serta kegiatan intervensi serentak penurunan stunting melalui Jakarta Barat Beraksi (Bergerak Bersama Atasi Stunting) yang diikuti 400 balita terindikasi stunting.
Kegiatan ini digelar dalam rangka percepatan penanganan stunting di DKI Jakarta, khususnya di wilayah Jakarta Barat.
“Alhamdulillah, acara hari ini berlangsung cukup meriah. Mudah-mudahan pelaksanaan rembuk stunting akan mempercepat penanganan stunting yang melibatkan seluruh stakeholder yang ada di wilayah Jakarta Barat,” ujar Walikota Jakarta Barat, Uus Kuswanto bersama Dandim 0503/JB Kolonel Inf Eko Syahputra Siregar, dan Kepala Kejaksaan Negeri Jakbar, Hendri Antoro.
Dijelaskan Uus, pelaksanaan rembuk stunting Jakarta Barat tidak hanya berhenti pada penandatanganan kerjasama dengan PAM Jaya, namun mengajak CSR lainnya untuk terlibat dalam membantu percepatan penanganan stunting di wilayah Jakarta Barat.
“Sehingga upaya penanganan stunting yang melibatkan stakeholder nantinya bisa mempercepat penurunan kasus stunting hingga menjadi zero stunting,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto memaparkan pelaksanaan Rembuk Stunting yang diisi dengan kegiatan intervensi serentak penurunan stunting melalui Jakarta Barat Beraksi (Bergerak Bersama Atasi Stunting).
“Hari ini, sebanyak 400 anak di wilayah Jakarta Barat, mengikuti intervensi penanganan stunting. Kegiatannya, pemberian makanan tambahan dari Sudis KPKP yang berisi fish karage dan bandeng presto, pemeriksaan kesehatan ibu, dan therapy anak,” papar Uus.
Ia berharap, kegiatan ini tidak hanya menjadi perhatian keluarga yang terdampak, tapi juga warga sekitar untuk bersama-sama membantu dalam penanganan stunting di lingkungan sekitar.
Ketua DWP PAM Jaya, Lya Arief mengatakan bahwa DWP PAM Jaya bekerjasama dengan TP PKK Jakarta Barat berkomitmen untuk turut andil dalam percepatan penanganan stunting di lima wilayah DKI Jakarta, khususnya Jakarta Barat.
“Kami sudah tahun kedua berkolaborasi dengan TP PKK Jakbar untuk mempercepatan penurunan angka stunting di Jakarta Barat. Sama seperti tahun sebelumnya, kami memberikan bantuan dalam bentuk makanan tambahan untuk 400 balita di Jakarta Barat,” harapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari menjelaskan bahwa Pemkot Jakarta Barat telah menetapkan 8 lokasi Fokus penurunan dan pencegahan stunting terintegrasi di Jakarta Barat. 8 Lokasi fokus (Lokus) tersebut meliputi, Kelurahan Kedaung Kaliangke, Kapuk, Cengkareng Timur, Rawa Buaya, Cengkareng Barat, Duri Kosambi, Tegal Alur dan Jatipulo.
Meski begitu, lanjutnya, intervensi tak hanya di wilayah lokus sajam tapi mengarah pada kelurahan lainnya.
“Setelah kegiatan rembuk stunting tingkat kota secara berjenjang akan dilaksanakan pula rembuk stunting di 8 kecamatan dan 56 kelurahan,” terang Erizon.
Sementara itu, anggota DPRD DKI Jakarta Dapil Jakarta Barat, Hj. Solikhah mengapresiasi Pemkot Jakarta Barat bersama para kolaborator dalam penanganan stunting di wilayah Jakarta Barat.
“Ini menunjukkan komitmen bahwa penanganan stunting adalah sebuah keseriusan yang harus kita lakukan. Tadi, saya melihat ada 400 balita yang terindikasi stunting yang ditangani oleh bagian dari kolaborasi yang ada, seperti Sudis Pendidikan, Kesehatan, Dukcapil dan sebagainya,” pungkasnya.
(ibeng)